BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL
PENELITIAN
- Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan tanggal 3 Maret 2011 dan pertemuan kedua tanggal 9 Maret 2011.
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I pertemuan
I menggunakan metode inkuiri.
Sebelum melaksanakan tindakan perbaikan, dilakukan
persiapan terakhir. Langkah awal dalam perencanaan adalah peneliti memeriksa Rencana
Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPPP) yang telah disusun, dibaca ulang,
mencermati setiap butir yang akan direncanakan.
Langkah selanjutnya adalah peneliti memeriksa alat
peraga yang akan digunakan, mencoba menggunakan alat peraga, dan mensimulasikan
hingga benar-benar yakin peragaan akan berjalan mulus.
Peneliti memeriksa skenario perbaikan pembelajaran yang
terdapat di dalam RPPP yang akan diimplementasikan melalui kegiatan perbaikan
pembelajaran dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir.
Yang tidak kalah penting untuk dipersiapkan adalah kelengkapan
dan ketersediaan alat pengumpul data, seperti lembar observasi yang telah
disepakati dengan teman sejawat yang akan membantu.
Langkah terakhir dalam kegiatan perencanaan adalah meyakinkan
bahwa teman sejawat yang akan membantu sudah memahami apa yang harus ia
lakukan, misalnya apa saja yang harus diamati (guru, siswa, proses
pembelajaran), bagaimana cara mengisi lembar observasi, dan sebagainya.
b. Tindakan
Pertemuan I
1)
Kegiatan Awal
Peneliti melaksanakan Pertemuan pertama pada hari Kamis,
tanggal 3 Maret 2011. Kegiatan awal dilaksanakan kurang lebih 10 menit.
Peneliti memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar
siswa siap menerima pelajaran, memotivasi siswa, memberikan apersepsi untuk
memusatkan perhatian siswa pada materi pembelajaran, berupa:
·
Mengapa jika berada di luar ruangan
saat siang hari terasa panas?
·
Mengapa hal itu bisa terjadi?
Peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
yang akan dilaksanakan yaitu melalui pengamatan siswa dapat mendeskripsikan
hasil pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam
kehidupan sehari-hari dengan benar.
2)
Kegiatan Inti
Peneliti melaksanakan kegiatan inti pada siklus I
pertemuan pertama selama 40 menit. Peneliti memasang beberapa gambar sumber energi
di papan tulis seperti matahari, lilin, setrika, kompor, air terjun, kincir
angin, gitar, gendang, dram, dan lain-lain untuk diamati oleh siswa.
Siswa ditugaskan untuk mengamati berbagai gambar sumber
energi yang dipasang di papan tulis.
Keributan terjadi, siswa saling berebut ingin paling
depan agar dapat melihat gambar dengan jelas.
Setelah mengamati gambar, siswa ditugaskan mengerjakan
lembar kerja siswa (LKS) tentang pengaruh energi panas, gerak, getaran dalam
kehidupan sehari-hari.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung teman sejawat
melakukan pengamatan terhadap jalannya proses perbaikan, keaktifan siswa, dan
kegiatan peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran.
Setelah selesai mengerjakan LKS, beberapa siswa melaporkan
hasil kerjanya di depan kelas bergantian dan siswa lain yang belum maju
memberikan tanggapan, sanggahan, pertanyaan, dan pendapat yang berbeda kepada siswa
yang sedang melaporkan hasil kerjanya.
Siswa mengumpulkan lembar kerja siswa untuk dipajang
pada papan pajangan kelas.
3)
Kegiatan Akhir
Peneliti melaksanakan kegiatan akhir perbaikan
pembelajaran selama 20 menit. Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan
hasil pengamatan dan merangkum materi pembelajaran yang telah dipelajari.
Peneliti membacakan kembali hasil diskusi siswa dan menegaskan
materi yang telah dipelajari, memberikan tugas rumah kepada siswa.
Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Pertemuan II
1)
Kegiatan Awal
Peneliti melaksanakan Pertemuan kedua siklus I pada hari
Kamis tanggal 10 Maret 2011, kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit,
kegiatan awal dilaksanakan dengan memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa,
mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.
Peneliti mulai melakukan apersepsi sebagai berikut:
“Mengapa kincir angin bisa berputar?” “Pada pertemuan kali ini, sama seperti
pertemuan yang lalu, kita akan belajar bersama tentang pengaruh energi panas,
gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari,
diharapkan kalian akan bisa mendeskripsikan pengaruh energi dalam kehidupan
sehari-hari dengan benar.
2)
Kegiatan Inti
Peneliti melaksanakan kegiatan inti siklus I pertemuan
II selama 40 menit. Peneliti membagikan lembar kerja siswa untuk mencatat hasil
pengamatan tentang pengaruh energi panas, gerak dan getaran dalam kehidupan
sehari-hari.
Peneliti mengajak siswa ke luar kelas untuk melakukan pengamatan
membuktikan bahwa panas sinar matahari berpengaruh terhadap kehidupan kita. Siswa
mengambil dua lembar kertas biru dan putih, kemudian kedua kertas dimasukkan ke
dalam ember yang berisi air. Kertas putih diletakkan di tempat yang terkena
panas matahari secara langsung, sedangkan yang biru diletakkan di tempat yang
teduh. Setiap siswa melakukan pengamatan langsung terhadap proses pengaruh
energi panas matahari.
Selama proses kegiatan perbaikan pembelajaran
berlangsung teman sejawat melakukan pengamatan terhadap jalannya proses
perbaikan, keaktifan siswa, dan kegiatan peneliti selama melaksanakan perbaikan
pembelajaran. Setelah selesai, masing-masing siswa melaporkan hasil pengamatan di
depan kelas dan siswa lain menanggapi.
Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan hasil
pengamatan. Peneliti memberikan penguatan terhadap siswa yang berani maju
melaporkan hasil diskusinya. Siswa mengumpulkan hasil pengamatan untuk dipajang
pada papan pajangan kelas.
3) Kegiatan Akhir
Peneliti melaksanakan kegiatan akhir selama 20 menit. Peneliti
membacakan kembali hasil diskusi siswa dan menegaskan materi, membimbing siswa
merangkum materi yang telah dipelajari.
Siswa mengerjakan tes formatif untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah diterimanya, kemudian
dilanjutkan dengan penilaian dan tindak lanjut.
Peneliti mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat terhadap
peneliti. Berdasarkan hasil penelitian didapat beberapa hal yang mendapat
perhatian pengamat dan menjadi catatan, ada beberapa siswa yang tidak serius
melaksanakan tugas, ada anak yang malah bermain dan tidak melakukan pengamatan
sesuai dengan apa yang harus dikerjakan sesuai lembar kerja.
Berdasarkan hasil pengamatan secara umum proses kegiatan
perbaikan pembelajaran belum optimal. Kurang optimalnya kegiatan siswa
merupakan penyebab masih rendahnya hasil belajar siswa. Hasil tes formatif ada 15
anak yang sudah mendapat nilai di atas nilai tuntas, dan sisanya 10 anak
mendapat nilai di bawah nilai tuntas. Kemudian pengamat mewawancarai siswa yang
belum tuntas, dari hasil wawancara ternyata siswa yang belum tuntas merasa
bingung apa yang harus dilakukan pada saat penelitian.
d. Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPA tentang pengaruh
energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari pada siklus I belum
berhasil. Terbukti dari 25 siswa baru 15 yang mendapat nilai tuntas. Pengajaran
masih dilaksanakan secara klasikal, sehingga siswa banyak yang merasa bingung
dalam mengisi lembar kerja. Kurangnya optimalisasi kegiatan siswa pada saat
kerja melakukan pengamatan merupakan salah satu faktor penyebab, dan kurangnya
pengawasan peneliti juga menjadi sebab rendahnya nilai siswa. Berdasarkan
kenyataan tersebut peneliti dan pengamat sepakat untuk melakukan tindakan
perbaikan pembelajaran siklus II. Upaya yang akan dilakukan adalah dengan
mengoptimalkan kegiatan siswa, dan meningkatkan pengawasan peneliti terhadap
kerja siswa.
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan tanggal 17 Maret 2011 dan pertemuan kedua tanggal 24 Maret 2011.
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I
pertemuan II menggunakan metode inkuiri.
Peneliti dan pengamat memfokuskan perencanaan perbaikan
pada optimalisasi kerja siswa pada saat melakukan pengamatan secara kelompok.
Pada siklus II ini peneliti membuat lembar pengamatan
siswa dan mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS) yang lebih sempurna dengan
dilengkapi perintah yang jelas. Peneliti juga menyiapkan beberapa alat
bantu/peraga seperti kompor, setrika, kitiran/kincir angin, gendang, gitar, dan
kipas angin untuk diamati siswa.
b. Tindakan
Pertemuan I
1) Kegiatan Awal
Peneliti melaksanakan pertemuan pertama siklus II pada
hari Kamis tanggal 17 Maret 2011. Tindakan awal dilaksanakan selama 10 menit. Sebelum
kegiatan pembelajaran berlangsung peneliti menyiapkan alat peraga dan lembar
pengamatan siswa. Peneliti masuk ruangan dengan membawa semua perlengkapan yang
diperlukan saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan salam, dilanjutkan
do’a dan presensi siswa dengan memanggil siswa satu-persatu. Kemudian peneliti
melakukan apersepsi dengan pertanyaan mengapa perahu layar bisa bergerak? Peneliti
menunjukkan gambar perahu layar, lalu menanyakan mengapa bisa demikian?
2) Kegiatan Inti
Peneliti melaksanakan kegiatan inti siklus II pertemuan pertama
selama 40 menit. Tidak seperti pada siklus I yang pembelajarannya secara
klasikal, pada siklus II ini peneliti membagi siswa menjadi 5 kelompok,
kemudian membagikan gambar matahari, kompor, setrika, lilin, perahu layar,
kincir angin, gendang, dan dram kepada masing-masing kelompok untuk diamati. Setiap
kelompok mengamati gambar tersebut untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) dengan
diskusi kelompok.
Selama kegiatan pembelajaran berlangsung teman sejawat
melakukan pengamatan terhadap jalannya proses perbaikan, keaktifan siswa, dan
kegiatan peneliti selama melaksanakan perbaikan pembelajaran. Setelah selesai,
masing-masing kelompok melaporkan hasil diskusinya di depan kelas sementara
kelompok lain memberikan tanggapan, pertanyaan, dan pendapatnya terhadap isi
laporan kelompok lain. Peneliti memberi penguatan kepada kelompok yang berani
maju. Siswa mengumpulkan hasil diskusi kelompok untuk dipajang pada papan
pajangan kelas. Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan hasil pengamatan,
mencatat rangkuman materi pelajaran.
3) Kegiatan Akhir
Peneliti melaksanakan kegiatan akhir
pertemuan pertama siklus II selama 20 menit. Peneliti membacakan kembali hasil kesimpulan
diskusi kelompok dan menegaskan materi perbaikan pembelajaran. Peneliti
memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di rumah secara individu. Peneliti
mengakhiri perbaikan pembelajaran dengan salam.
Pertemuan II
1) Kegiatan Awal
Peneliti melaksanakan pertemuan kedua pada hari kamis
tanggal 24 Maret 2011. Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit dengan
memberikan salam, memeriksa kehadiran siswa, mengkondisikan siswa agar siap
menerima pelajaran. Peneliti mulai melakukan apersepsi sebagai berikut: “Siapa
yang pernah membuat kincir angin kertas?” “Pada pertemuan kali ini masih sama
seperti materi pertemuan yang lalu, kita akan belajar bersama tentang pengaruh
energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari.”
2) Kegiatan Inti
Peneliti melaksanakan kegiatan inti pertemuan kedua
siklus II dilaksanakan selama 40 menit. Seperti pada pertemuan I peneliti
membagi siswa menjadi 5 kelompok, kemudian membagikan lembar kerja siswa (LKS)
kepada masing-masing kelompok untuk mencatat segala sesuatu dalam pengamatan
yang akan dilakukan.
Peneliti menugaskan siswa untuk melakukan pengamatan terhadap
pengaruh panas matahari, pengaruh angin, pengaruh pukulan terhadap gendang/dram
baik di dalam maupun di luar kelas, kemudian siswa mengerjakan pengamatan sesuai
dengan perintah yang ada di lembar kerja siswa. Pada saat siswa melakukan
kegiatan, peneliti mengawasi dan melakukan penilaian proses serta mengingatkan
siswa yang bermain sendiri.
Setelah kerja kelompok selesai, siswa masuk kelas dan menyampaikan hasil
pengamatannya secara kelompok, dan kelompok lain menanggapi. Peneliti
memberikan penguatan pada hasil masing-masing kelompok. Siswa dengan bimbingan
peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran.
3) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dilaksanakan selama 20 menit. Peneliti menyampaikan
kembali hasil kesimpulan yang telah dibuat siswa, dilanjutkan dengan membagikan
lembar soal tes formatif untuk dikerjakan oleh siswa secara mandiri. Peneliti
melakukan penilaian, tindak lanjut dan menutup dengan salam.
c. Pengamatan
Hasil pengamatan terlihat adanya optimalisasi kerja
siswa, jika dibandingkan dengan siklus I. peneliti terlihat membimbing siswa
atau kelompok yang kurang aktif serta mengingatkan siswa-siswa yang bermain
sendiri. Hasil siklus II terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 15
(60%) menjadi 18 anak (72%), tinggal 7 anak yang belum tuntas atau sekitar 28%,
namun belum mencapai ketuntasan yang diharapkan. Hal ini karena masih ada siswa
yang belum bisa memahami perintah dalam lembar kerja.
Tingkat keaktifan siswa pada siklus II meningkat menjadi
72%, sehingga masih perlu diupayakan terjadinya peningkatan lagi. Upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan keaktifan siswa salah satunya adalah dengan
memperkecil jumlah anggota kelompok, sehingga siswa akan lebih aktif karena
pembagian tugas dapat merata. Siswa akan dibagi menjadi 8 kelompok sehingga
setiap kelompok terdiri dari 3 anak. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut,
peneliti dan pengamat sepakat untuk melakukan tindakan berikutnya, yaitu siklus
III.
d. Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II belum
berhasil, terbukti masih ada 7 siswa yang belum tuntas atau sekitar 28%. Usaha
perbaikan dilakukan pada lembar kerja siswa dan pelaksanaan kegiatan, peneliti
harus memberikan informasi apa yang harus dikerjakan oleh siswa pada saat kerja
kelompok.
3. Siklus III
a. Perencanaan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) siklus III pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 31
Maret 2011 dan pertemuan II tanggal 7 April 2011. Pelaksanaan kegiatan
perbaikan pembelajaran siklus III menggunakan metode inkuiri.
Pada siklus III ini peneliti menyiapkan segala sesuatu
yang diperlukan dalam kegiatan perbaikan pembelajaran, seperti rencana pelaksanaan
perbaikan pembelajaran (RPPP), lembar kerja siswa, lembar pengamatan siswa, lembar
kerja siswa, buku-buku sumber, dan alat peraga. Fokus perbaikan pembelajaran siklus
III pada peningkatan keterampilan siswa dalam menemukan pengetahuan sendiri melalui
pengamatan dan peragaan langsung terhadap lingkungannya.
b. Tindakan
Pertemuan I
1)
Kegiatan Awal
Peneliti melaksanakan pertemuan pertama siklus III pada
tanggal 31 maret 2011. Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit. Sebelum
kegiatan perbaikan pembelajaran berlangsung, peneliti menyiapkan alat peraga
dan lembar pengamatan siswa. Peneliti masuk ruangan dengan membawa semua
perlengkapan yang diperlukan saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan salam, dilanjutkan
do’a, dan presensi siswa dengan memanggil siswa satu-persatu. Peneliti
melakukan apersepsi dengan pertanyaan mengapa gitar akan berbunyi jika senarnya
dipetik?
Peneliti menyampaikan informasi yang harus diamati dan
dilakukan siswa saat kerja kelompok.
2)
Kegiatan Inti
Peneliti melaksanakan kegiatan inti pertemuan pertama
siklus III selama 40 menit. Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus
III pertemuan I menggunakan metode inkuiri. Siswa dibagi menjadi 8 kelompok,
sehingga setiap kelompok beranggotakan 3 anak. Diharapkan dengan kecilnya
jumlah anggota kelompok akan lebih meningkatkan keaktifan siswa.
Setiap kelompok diberi gambar matahari, kincir angin, lonceng,
orang bermain gitar, dan gambar dram. Setiap kelompok mengamati gambar dan
mengerjakan lembar kerja siswa dengan diskusi kelompok.
Selama siswa melakukan diskusi, peneliti berkeliling
untuk membimbing siswa/kelompok yang mengalami kesulitan. Selama kegiatan
pembelajaran berlangsung teman sejawat melakukan pengamatan terhadap jalannya
proses perbaikan, keaktifan siswa, dan kegiatan peneliti selama melaksanakan
perbaikan pembelajaran.
Setelah selesai, masing-masing kelompok melaporkan hasil
diskusinya di depan kelas dan kelompok lain menanggapi. Siswa mengumpulkan
hasil diskusi dan dipajang pada papan pajangan.
3)
Kegiatan Akhir
Peneliti melaksanakan kegiatan akhir pertemuan pertama
siklus III selama 20 menit. Siswa dengan bimbingan peneliti menyimpulkan hasil
pengamatan.
Peneliti membacakan kembali hasil diskusi siswa,
menegaskan materi, dan memberikan tugas rumah kepada siswa. Peneliti menutup pembelajaran
dengan salam.
Pertemuan II
1)
Kegiatan Awal
Peneliti melaksanakan pertemuan kedua siklus III pada
hari Kamis tanggal 7 April 2011. Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit.
Pada pertemuan II siklus III ini sebelum kegiatan
perbaikan pembelajaran berlangsung, peneliti menyiapkan RPPP, alat peraga,
lembar kerja siswa, tes formatif, dan lembar pengamatan siswa.
Pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I
pertemuan II menggunakan metode inkuiri. Peneliti masuk ruangan dengan membawa
semua perlengkapan yang diperlukan saat pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan salam, dilanjutkan
do’a, dan presensi siswa dengan memanggil siswa satu-persatu. Peneliti
melakukan apersepsi dengan pertanyaan mengapa gong/gendang berbunyi bila
dipukul? Peneliti menyampaikan informasi yang harus diamati dan dilakukan siswa
saat kerja kelompok.
2)
Kegiatan Inti
Peneliti melaksanakan kegiatan inti selama 40 menit. Siswa
dibagi menjadi 8 kelompok, sehingga setiap kelompok beranggotakan 3 siswa.
Setiap kelompok mendapat lembar kerja siswa (LKS) yang sama.
Peneliti menugaskan siswa melakukan pengamatan dan
penelitian serta percobaan yang diperlukan untuk menemukan pengetahuan tentang pengaruh
energi panas, gerak, getaran dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa diajak ke luar kelas untuk mengamati pakaian yang
sedang dijemur, orang naik sepeda, orang bermain gitar, peralatan rebana
(gendang, dram).
Peneliti mengamati kerja siswa dan melakukan penilaian
proses.
Peneliti membimbing dan mengarahkan kelompok yang
mengalami kesulitan. Selesai kerja kelompok, masing-masing kelompok
menyampaikan hasil kerjanya secara bergantian , sedangkan kelompok lain
menanggapi.
Peneliti memberikan penguatan kepada setiap kelompok
yang berani maju menyampaikan laporan, yang laporannya paling lengkap mendapat
hadiah berupa pujian. Siswa dengan bimbingan peneliti membuat kesimpulan
pembelajaran.
3)
Kegiatan Akhir
Peneliti melaksanakan kegiatan akhir pertemuan kedua
siklus III selama 20 menit. Peneliti mengingatkan kembali hal-hal yang penting
tentang pengetahuan yang telah didapat siswa pada saat kerja kelompok.
Siswa mencatat kesimpulan dan rangkuman. Peneliti
memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, memberikan lembar soal tes
formatif untuk dikerjakan siswa secara mandiri.
Bersama dengan siswa, peneliti memeriksa hasil tes
formatif, memberi nilai, menyimpulkan pembelajaran.
Peneliti menutup pembelajaran dengan memberikan tugas
dan diakhiri dengan salam.
c. Pengamatan
Hasil pengamatan teman sejawat menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan ketuntasan belajar pada siklus III, dari 25 anak seluruhnya telah
mencapai ketuntasan belajar atau 100% tuntas belajar.
Anak sudah terlihat lebih aktif pada saat melakukan
kerja kelompok, dan sudah dapat menemukan sendiri pengetahuan yang ada di
lingkungannya, dengan demikian terbukti bahwa dengan model pembelajaran CTL dan
metode inkuiri siswa dapat menemukan pengetahuannya sendiri karena siswa
terlibat langsung dan kontak langsung dengan lingkungan tempat hidupnya. Harapannya,
pengetahuan ini akan lebih bermakna dan bertahan lama karena siswa mengalami
dan menemukan sendiri pengetahuannya.
d. Refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) pada siklus III ini telah berhasil mencapai tujuan perbaikan
pembelajaran yang diharapkan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan pembelajaran
yang dilakukannya.
Dari 25 siswa seluruhnya (100%) telah tuntas belajar,
nilai rata-rat hasil tes formatif pada siklus ketiga adalah 80. Berdasarkan
hasil tersebut maka tindakan perbaikan pembelajaran dihentikan.
- Hasil Penelitian
1. Siklus I
a. Perencanaan
Data yang diperoleh dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini berupa Rencana Pelaksanaan
Perbaikan Pembelajaran (RPPP) yang di dalamnya tercakup komponen skenario
pembelajaran yang akan diimplementasikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Peneliti juga memperoleh seperangkat instrumen yang akan
digunakan untuk pengumpulan data, berupa lembar pengamatan tingkat keaktifan
siswa, angket siswa, dan daftar nilai tes formatif pada akhir siklus perbaikan
pembelajaran.
Data pendukung pembelajaran lainnya berupa lembar kerja
siswa (LKS), lembar evaluasi, alat peraga, dan gambar-gambar.
b. Tindakan
Pada tahap
pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus I ini peneliti memperoleh data
nilai tes formatif siswa sebagai pengukur tingkat keberhasilan pembelajaran dan
ketuntasan belajar siswa pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran penelitian
tindakan kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut:
c. Pengamatan
Pada tahap pengamatan,
diperoleh data sebagai berikut:
d. Refleksi
Berdasarkan
analisis data nilai tes formatif tindakan perbaikan pembelajaran siklus I diperoleh data bahwa 15 siswa (60%) dari 25
siswa telah tuntas,
berarti masih ada 10 siswa (40%) yang belum tuntas.
Nilai
rata-rata kelas pada tes awal 52.
Pada siklus I nilai rata-rata kelas mencapai 58, berarti mengalami kenaikan sebesar 6 poin.
Keaktifan
siswa dari tes awal ke siklus I mengalami peningkatan dari 10 anak (40%) menjadi 15 anak (60%).
Kesimpulan sementara dari hasil
tindakan yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan, tetapi belum mencapai tingkatan yang diharapkan sesuai indikator
keberhasilan, untuk itu perlu dilaksanakan siklus selanjutnya yaitu siklus II.
1. Siklus II
a.
Perencanaan
Data yang diperoleh dari perencanaan perbaikan
pembelajaran siklus II berupa Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPPP)
yang di dalamnya tercakup komponen skenario pembelajaran yang akan
diimplementasikan di dalam proses perbaikan pembelajaran pada siklus II dalam
dua kali pertemuan, seperangkat instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data, dan data pendukung
pembelajaran berupa lembar kerja siswa (LKS) dan lembar tes formatif.
Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPPP) siklus
II ini merupakan penyempurnaan dari RPPP siklus I yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II ini.
b.
Tindakan
Pada tahap tindakan perbaikan pembelajaran siklus II ini
diperoleh data berupa nilai tes formatif siswa sebagai berikut:
c.
Pengamatan
Pada tahap pengamatan,
diperoleh data sebagai berikut:
d.
Refleksi
Berdasarkan
analisis data nilai tes formatif tindakan perbaikan pembelajaran siklus II diperoleh data bahwa 18 siswa (72%) dari 25
siswa telah tuntas,
berarti masih tersisa 7 anak (28%) lagi yang belum tuntas.
Nilai
rata-rata kelas pada siklus
I 58. Pada
siklus II nilai rata-rata kelas
mencapai 66,8,
berarti mengalami peningkatan sebesar 8,8 poin.
Tingkat keaktifan siswa dari perbaikan pembelajaran siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu 20
siswa (80%) terlihat aktif mengikuti perbaikan pembelajaran
dengan baik.
Kesimpulan sementara dari hasil
tindakan yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan, tetapi belum mencapai tingkatan yang diharapkan sesuai indikator
keberhasilan.
3.
Siklus III
a.
Perencanaan
Data yang diperoleh dari perencanaan perbaikan
pembelajaran siklus III berupa Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran
(RPPP) yang di dalamnya tercakup komponen skenario pembelajaran yang akan
diimplementasikan di dalam proses perbaikan pembelajaran pada siklus II dalam
dua kali pertemuan, seperangkat instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data, dan data pendukung
pembelajaran berupa lembar kerja siswa (LKS) dan lembar tes formatif.
Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPPP) siklus
III ini merupakan penyempurnaan dari RPPP siklus II yang diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus III ini.
b.
Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus III
ini diperoleh data sebagai berikut:
c.
Pengamatan
Pada tahap pengamatan,
diperoleh data sebagai berikut
d.
Refleksi
Berdasarkan
data nilai tes
formatif pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran siklus III, seluruh siswa (100%) yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan telah mencapai ketuntasan.
Nilai
rata-rata kelas pada siklus
II 66,8.
Pada siklus III nilai rata-rata kelas
mencapai 82,4, itu
berarti mengalami peningkatan 15,6 poin.
Keaktifan
siswa dari pelaksanaan
tindakan perbaikan pembelajaran siklus II ke siklus III mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu 25 siswa (100%) telah menunjukkan keaktifan dalam pembelajaran, mereka
terlihat antusias mengikuti proses pembelajaran.
Kesimpulan hasil tindakan perbaikan pembelajaran siklus III yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan yang
sangat baik, hasil belajar siswa menunjukkan tingkat ketuntasan maksimal, yaitu
100%, untuk itu pelaksanaan perbaikan pembelajaran dihentikan pada siklus III.
B. Pembahasan Hasil
Penelitian
Pada tahap studi awal pelaksanaan tindakan perbaikan pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kompetensi dasar mendeskripsikan hasil pengamatan
tentang pengaruh energi panas, gerak, dan getaran dalam kehidupan sehari-hari
diperoleh hasil yang rendah. Hal ini terbukti bahwa data perolehan nilai tindakan
perbaikan pembelajaran studi awal dari jumlah 25 siswa, baru 12 siswa (48%) yang
memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), berarti masih ada
13 siswa (52%) yang belum tuntas.
Nilai rata-rata kelas menunjukkan angka 52, dan hasil
ketuntasan klasikal baru mencapai angka 48%. Hal ini terlihat seperti pada
tabel berikut ini:
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar