Naskah Pidato Berbakti kepada orang tua Birul Walidain

Posted by Unknown on Monday, September 2, 2013

Naskah Pidato Berbakti kepada orang tua Birul Walidain - Berikut ini contoh naskah pidato lomba khitobah yang bisa Anda gunakan sebagai referansi dalam melatih anak berpidato atau khotbah.
Assalamu’ alaikum wr. wb. 

Hamdan Wa Sukrolillah, Washolatu wasalamu Ala Rosulillah, Amma ba’ du.Puji syukur Alhamdulilah atas segala limpahan karunia-Nya. Sholawat dan salam milik Allah semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw.
Bapak/Ibu Dewan Juri yang saya hormati, dan hadirin yang dimulyakan Allah. Rosululloh SAW menyuruh kita agar berbakti kepada ibu sampai 3 kali daripada kepada ayah. Dan di dalam hadist disebutkan:

Naskah Pidato Berbakti kepada orang tua Birul Walidain
اْلجَنَّةُ تَحْتَ أَقْدَامِ اْلأُمَّهَاتِ
There is paradise under mother’s foot”. (Surga berada di telapak kaki Ibu)
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato tentang berbakti kepada orang tua.
Dear Ladies and Gentlemen
Islam menempatkan orang tua pada posisi yang terhormat dan mulia. Karena mereka kita lahir ke dunia ini. Maka, kita harus senantiasa mendo’akan mereka.
Ya Alloh, ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Kasihanilah mereka sebagaimana mereka mengasihi aku  sejak kecil”.
Dear Ladies and Gentlemen.
Seorang tabi’ah mengatakan : “Barang siapa yang mendo’akan kedua orang tuanya 5 kali dalam sehari semalam, maka dia telah menunaikan kewajiban terhadap orang tuanya”. Untuk itu, rajin-rajinlah mendo’akan mereka setiap selesai sholat fardhu.
Ada 3 amal yang tidak akan terputus pahalanya, yaitu Shodaqoh jariyah, Ilmu yang bermanfaat, dan Anak yang soleh. Salah satunya adalah do’a anak yang soleh. Kita harus bisa Njunjung Dhuwur Mendem Jero. Janganlah kita menjadi anak yang durhaka, naudzubillahi mindzalik. Sungguh berdosa, dosa besar.

Dear Ladies and Gentlemen.
Sebagai seorang anak, kita harus berbakti kepada orang tua, janganlah sekali-kali kita menyakiti hati mereka, yang akibatnya akan menyengsarakan hidup kita, baik di dunia maupun di akhirat. Apalagi kepada ibu, bayangkan, seorang ibu kelelahan dalam mengandung, melahirkan, menyusui dan menyayangi kita. Tanpa pamrih. Untuk itu kita harus berbakti kepada orang tua dengan tulus dan ikhlas agar hidup kita selamat baik di dunia maupun di akhirat.
Ibu… kaulah wanita yang mulia. Derajatmu tiga tingkat dibanding ayah…
Dewan juri yang saya hormati.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.
Terima kasih atas segala perhatian, mohon maaf atas segala kekurangan.
Wallahu muafik ila ‘aquamithorik, Wassalamu’ alaikum wr. wb.............

{ 1 comments... read them below or add one }

Anonymous said...

mantaps gan article nya ....sangat bermanfaat untuk kita semua ...
http://thefictive.blogspot.com

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar