Faktor Capat Lambatnya Penerimaan Inovasi - Terdapat 15 macam atribut inovasi yang dapat mempengaruhi cepat
atau lambatnya penerimaan sebuah inovasi terhadap penerimanya. Hubungannya dengan pendidikan, dengan memahami faktor atau atribut
inovasi, para pendidik akan dapat menganalisa inovasi pendidikan yang sedang
disebarluaskan, sehingga dapat memanfaatkan hasil analisisnya untuk
membantu mempercepat proses penerimaan inovasi. Berikut ini atribut inovasi yang dikemukakan oleh Zaltman:
- Pembiayaan, cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh pembiayaan, baik pembiayaan pada awal (penggunaan) maupun pembiayaan untuk pembinaan selanjutnya. Walaupun diketahui pula bahwa biasanya tingginya pembiayaan ada kaitannya dengan kualitas inovasi itu sendiri. Misalnya penggunaan modul di sekolah dasar. Ditinjau dari pengembangan pribadi anak, kemandirian dalam usaha (belajar) mempunyai nilai positif, tetapi karena pembiayaan mahal maka akhirnya tidak dapat disebarluaskan.
- Balik modal, atribut ini hanya ada dalam inovasi di bidang perusahaan atau industri. Artinya suatu inovasi akan dapat dilaksanakan kalau hasilnya dapat dilihat sesuai dengan modal yang telah dikeluarkan (perusahaan tidak merugi). Untuk bidang pendidikan atribut ini sukar dipertimbangkan karena hasil pendidikan tidak dapat diketahui dengan nyata dalam waktu relatif singkat.
- Efisiensi, inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaan dapat menghemat waktu dan juga terhindar dari berbagai masalah/hambatan.
- Resiko dari ketidakpastian, inovasi akan cepat diterima jika mengandung resiko yang sekecil-kecilnya bagi penerima inovasi.
- Mudah dikomunikasikan, Inovasi akan cepat diterima bila isinya mudah dikomunikasikan dan mudah diterima klien.
- Kompatibilitas, cepat lambatnya penerimaan inovasi tergantung dari kesesuainnya dengan nilai-nilai warga masyarakat.
- Kompleksitas, inovasi yang dapat mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar dengan cepat.
- Status ilmiah, Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya.
- Kadar keaslian, warga masyarakat dapat cepat menerima inovasi apabila dirasakan itu hal yang baru bagi mereka.
- Dapat dilihat kemanfaatannya, suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan sebaliknya inovasi yang sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakat.
- Dapat dilihat batas sebelumnya, suatu inovasi akan makin cepat diterima oleh masyarakat apabila dapat dilihat batas sebelumnya.
- Keterlibatan sasaran perubahan, inovasi dapat mudah diterima apabila waraga masyarakat dikutsertakan dalam setiap proses yang dijalani.
- Hubungan interpesonal. Maka jika hubungan interpersonal baik, dapat mempengaruhi temannya untuk menerima inovasi. Dengan hubungan yang baik maka orang yang menentang akan menjadi bersikap lunak, orang simpati akan menjadi tertarik dan orang yang tertarik akan menerima inovasi.
- Kepentingan umum atau pribadi (publicness versus privateness). Inovasi yang bermanfaat untuk kepentingan umum akan lebih cepat diterima daripada inovasi yang ditujukan pada kepentingan sekelompok orang saja.
- Penyuluh inovasi (gatekeepers). Untuk melancarkan hubungan dalam usaha mengenalkan suatu inovasi kepada organisasi sampai organisasi mau menerima inovasi, diperlukan sejumlah orang yang diangkat menjadi penyuluh inovasi. Misalnya untuk pelaksanaan program KB, maka diperlukan orang-orang yang bertugas mendatangi warga masyarakat untuk menjelaskan perlunya melaksanakan program KB. Tersedianya penyuluh inovasi akan mempengaruhi kecepatan penerimaan inovasi.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar