Penggunaan Mikroorganisme Penerapan Bioteknologi Pangan secara Tradisional

Posted by Unknown on Friday, December 13, 2013

Penerapan Bioteknologi dalam kehidupan manusia sangat membantu dalam berbagai bidang. Berikut ini contoh Penggunaan Mikroorganisme dalam Aplikasi Bioteknologi Pangan secara Tradisional yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.






Peranan organisme dalam menciptakan suatu produk dan kegunaanya dapat dijelaskan sebagai berikut:

Keju

Jamur atau bakteri menggumpalkan dadih susu menjadi keju; mikroba memberikan cita rasa khas keju.

Yoghurt
Fermentasi dalam susu yang telah diambil kepala susunya (skim milk) memberikan susunan dan cita rasa yang khas.

Fermentasi
Ragi (Khamir, "Yeast") memfermentasikan gula menjadi alkohol, menghasilkan anggur atau bir; bakteri meragikan sari buah-buahan menjadi asam asetat (cuka).

Kecap
Jamur memfermentasi kacang kedelai.

Suplemen makanan
Mikroba menghasilkan protein sel tunggal, vitamin, asam-asam amino, dan peningkat cita rasa makanan.

Obat-obatan
Mikroba menghasilkan antibiotika yang melawan infeksi dan agen atau perantara kemoterapi yang melawan kanker; zat kimia berasal dari jamur (sikloporin) menekan penolakan organ yang dicangkokkan; tumbuhan dan tumbuhan lumut menyediakan bahan kasar untuk berbagai obat-obatan.

Bahan celup
Bahan celup dibuat dari pigmen yang diekstrak dari tumbuhan dan tumbuhan lumut.

Pengelolaan limbah air
Bakteri yang tidak membahayakan mengubah limbah air menjadi aman dengan cara mengganti atau secara langsung membunuh patogen di dalam limbah air; mikroba juga mencerna sebagian besar polutan organik dalam limbah air sehingga dapat kembali aman bagi lingkungan.

Hidroponik
Tumbuhan panen atau pertanian yang ditanam dalam air yang lebih banyak mengandung tambahan nutrien daripada tanahnya.

Minyak wangi dan kosmetik lain
Dasar untuk kosmetik ini disuplai oleh tumbuhan, jamur, dan tumbuhan lumut.

Pertambangan tembaga
Bakteri Thiobacillus ferooxidans mengekstrak logam dari bijih tembaga yang berkualitas rendah.

Pengeras
Ini merupakan pengeras yang digunakan untuk memadatkan media kultur mikrobiologi (agar-agar yang diperoleh dari ganggang merah)

Pengental
Bahan kimia yang dinamakan alginat (diperoleh dari ganggang) menjaga kekentalan roti puding, odol, cat, sabun, krim, dan lain produk didasarkan pada minyak dan air yang sebaliknya akan memisahkan menjadi zat cair.

Tanah yang penuh dengan kulit kerang diatom
Daerah permukaan kulit kerang diatom membuat bahan ini sebagai filter atau penyaring yang bagus. Tanah yang penuh dengan kulit kerang atau diatom juga merupakan alat penggosok atau pengilap
yang bagus.

Emas refraktori
Bakteri T. ferooxidans merombak logam (Cu, Fe) pembungkus bijih emas hingga diperoleh bijih emas murni.

Produksi enzim untuk makanan dan deterjen
Enzim dari mikroba mengentalkan susu untuk produksi keju; enzim yang mencerna protein melunakkan daging; enzim laktase yang ditambahkan pada produk-produk perusahaan susu mengurangi reaksi alergi terhadap susu; enzim dalam deterjen cucian binatu membongkar noda-noda protein pada kain.

Bahan bakar
Ganggang Chichlorella mengubah sampah menjadi minyak yang mudah terbakar.

Kapas dari nonpertanian
Bakteri menghasilkan serabut selulosa bila ditumbuhkan dalam media kultur.

VaksinSemua gen atau media yang mempunyai kekebalan khusus terhadap penyakit dihasilkan dari mikroorganisme. Secara tradisional, patogen dikembangbiakkan dan dilemahkan atau dijadikan tidak aktif. Penggunaan secara modern mikroba yang telah direkayasa secara genetika untuk memberikan vaksin.

{ 1 comments... read them below or add one }

Unknown said...

Baru tau jadi seperti ini bahan campuran yang digunakan kalau langsung jamurnya pasti nggak bakal mau...

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar