Lompat jauh adalah salah satu nomor lompat dari cabang
atletik. Dalam olahraga atletik dikenal beberapa jenis nomor lompat, yaitu
lompat jauh, lompat jangkit (lompat tiga), lompat tinggi, dan lompat gala. Pada
lompat jauh unsur-unsur yang dilakukan adalah awalan, tumpuan atau tolakan,
melayang (gaya), dan mendarat. Dari keempat unsur di atas, semua erat
hubungannya dengan aktivitas tungkai. Kekuatan tungkai sangat menentukan hasil lompatan dari lompat jauh. Semakin kuat
tungkai seseorang, semakin kuat pula langkah dan lompatannya, dengan Asumsi
kekuatan otot dan koordinasi gerakan yang baik.
Menurut Bollesteros (1979) dalam Pendidikan Jasmani
dan Olahraga (Ade Mardiana, Purwadi, Wira Indra Satya, 2010: halaman 2.58-2.59)
mengemukakan bahwa “Lompat jauh adalah hasil dari kecepatan horizontal yang
dibuat sewaktu awalan dengan gaya vertical yang dihasilkan dari kekuatan kaki
tolak. Hasil dari kedua gaya menentukan parabola titik gravitasi.”
Awalan pada lompat jauh berguna untuk mendapatkan
kecepatan berlari setinggi-tingginya sebelum mencapai balok tumpuan. Untuk
mencapai kecepatan maksimal dengan menggunakan jarak 30 sampai 40 meter.
Latihan kecepatan dapat dilakukan dengan cara berulang-ulang. Kekuatan tungkai
sangat menentukan kekuatan langkah dan jarak lompatan.
Kekuatan langkah dan kecepatan berlari dalam
pengambilan awalan harus selalu sama atau rata-rata tetap. Menjelang 3 atau 4
langkah sebelum balok tumpuan, seorang pelompat harus dapat berkonsentrasi
untuk dapat melakukan tumpuan dengan kuat. Dengan catatan tidak mengurangi
kecepatan dan panjang langkah.
Tumpuan pada lompat jauh adalah perpindahan yang
sangat cepat antara lari awalan dan melayang. Ketepatan tumpuan pada balok atau
papan tumpu serta besarnya tenaga tolakan yang dihasilkan oleh kaki sangatlah
menentukan pencapaian hasil lompatan. Oleh karena itu, latihan ketepatan
menumpu pada balok tumpu dapat dilakukan dengan jumlah 5, 7, dan 9 langkah.
Tumpuan kaki dapat dilakukan dengan kaki kiri maupun kanan, tergantung dari
kaki mana yang lebih dominan. Pada waktu menumpu, badan harus condong ke depan,
titik berat badan terletak agak di muka. Titik sumber tenaga, yaitu kaki tumpu
menumpu secara tepat pada balok tumpu, kemudian segera diikuti dengan gerakan
kaki ayunkan ke arah depan atas dengan sudut tolakan kira-kira antara 40 sampai
45 derajat.
Sikap melayang pada lompat jauh adalah sikap badan di
udara yang merupakan gaya pada nomor lompat jauh. Setelah pelompat menumpu pada
balok tumpuan, maka badan akan terangkat melayang di udara, bersamaan dengan
ayunan kedua lengan ke depan atas. Untuk mendapatkan tinggi dan jauhnya lompatan,
harus meluruskan kaki tumpu selurus-lurusnya dan secepat-cepatnya. Pada waktu
naik, badan harus dapat ditahan dalam keadaan rileks (tidak kaku), kemudian
melakukan gerakan-gerakan sikap tubuh di udara (waktu melayang), inilah yang
biasanya disebut gaya lompatan pada lompat jauh. Pada waktu di udara dengan
sikap jongkok, saat kaki tolak menolak pada balok tumpu, kaki diayunkan ke
depan atas untuk membantu mengangkat titik berat badan ke atas, kemudian
diikuti kaki tolak, menyusul kaki ayun. Saat melayang, kedua kaki sedikit
ditekuk, sehingga posisi badan berada dalam sikap jongkok.
Mendarat pada lompat jauh adalah sikap badan pada
waktu mendarat, pelompat harus menjulurkan kedua tangan sejauh-jauhnya ke
depan. Dengan tidak kehilangan keseimbangan badanya, supaya tidak jatuh ke belakang.
Untuk mencegahnya, berat badan harus dibawa ke depan dengan cara membungkukkan
badan dan lutut hampir merapat, dibantu dengan cara menjulurkan tangan ke
depan. Pada waktu pendaratan, lutut dibengkokkan, sehingga memungkinkan suatu
momentum membawa badan ke depan atas, kaki mendarat dilakukan dengan tumit
terlebih dahulu mengenai tanah.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar