Karakteristik Siswa sekolah dasar adalah masih senang bermain, sehingga pembelajaran yang harus diberikan adalah dengan pendekatan bermain, seperti contohnya siswa mencari sendiri media bantu atau alat peraga di lingkungan sekitar sekolah, membuat sesuatu dari benda-benda di lingkungan sekolah, menggambar sesuatu di lingkungan sekolah, dan lain-lain.
Perkembangan Kognitif Siswa SD
Perkembangan kognitif siswa SD mencakup perubahan-perubahan perkembangan pola pikir. Tahap perkembangan kognitif individu menurut Piaget melalui empat stadium, yaitu:
Siswa SD kelas rendah masih dalam tahap operasional konkret. Hal ini sesuai dengan teori pengembangan kognitif Piaget, yaitu anak antara usia 7-11 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret. Seorang anak akan mampu berpikir logis dan mulai mengelompokkan berdasarkan beberapa ciri dan karakteristik daripada hanya berfokus pada representasi visual.
Secara matematis, tahap ini merupakan tahap pengembangan baru yang luar biasa untuk anak. Karena anak sekarang dapat mengklasifikasikan berdasarkan beberapa fitur. Sementara anak-anak sebelumnya terbatas sudut pandang mereka sendiri, mereka sekarang dapat mempertimbangkan sudut pandang lain.
Mereka juga dapat mulai memahami ide-ide dan klasifikasi lebih menyeluruh dan mengembangkan cara menyajikan solusi dalam berbagai cara. Dalam rangka mengembangkan kemampuan anak pada menyajikan beberapa solusi, diskusi di kelas bisa sangat membantu.
Tahap ini ditandai dengan pengembangan kognitif yang luar biasa, yaitu ketika pengembangan dan penguasaan keterampilan dasar anak-anak mengenai bahasa mempercepat secara signifikan. Pengalaman dan berbagai cara dari solusi pembelajaran dapat cara membina pengembangan tahap kognitif. Pentingnya kegiatan ini memberikan siswa jalan untuk membuat gagasan abstrak, yang memungkinkan mereka untuk memperoleh ide-ide matematika dan konsep sebagai alat yang berguna untuk memecahkan masalah.
Berpikir Operasional
Menurut Piaget pada tahap ketiga, anak-anak mampu berpikir operasional, mereka dapat mempergunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk memulai berpikir dalam aktivitasnya. Anak-anak yang ada pada tahap operasional konkret lebih baik daripada anak-anak yang preoperasional dalam mengadakan klasifikasi, bekerja dengan angka-angka, mengetahui konsep-konsep waktu dan ruang, dan dapat membedakan antara kenyataan dengan hal-hal yang bersifat fantasi (Sumantri, 2008: 2.12-2.13).
Perkembangan Kognitif Siswa SD
Perkembangan kognitif siswa SD mencakup perubahan-perubahan perkembangan pola pikir. Tahap perkembangan kognitif individu menurut Piaget melalui empat stadium, yaitu:
- Sensorimotorik (0‐2 tahun), bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan medorong mengeksplorasi dunianya.
- Praoperasional (2‐7 tahun), anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata‐kata. Tahap pemikirannya yang lebih simbolis tetapi tidak melibatkan pemikiran operasiaonal dan lebih bersifat egosentris dan intuitif ketimbang logis.
- Operational Kongkrit (7‐11), penggunaan logika yang memadai. Tahap ini telah memahami operasi logis dengan bantuan benda konkrit.
- Operasional Formal (12‐15 tahun). kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.
Siswa SD kelas rendah masih dalam tahap operasional konkret. Hal ini sesuai dengan teori pengembangan kognitif Piaget, yaitu anak antara usia 7-11 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret. Seorang anak akan mampu berpikir logis dan mulai mengelompokkan berdasarkan beberapa ciri dan karakteristik daripada hanya berfokus pada representasi visual.
Secara matematis, tahap ini merupakan tahap pengembangan baru yang luar biasa untuk anak. Karena anak sekarang dapat mengklasifikasikan berdasarkan beberapa fitur. Sementara anak-anak sebelumnya terbatas sudut pandang mereka sendiri, mereka sekarang dapat mempertimbangkan sudut pandang lain.
Mereka juga dapat mulai memahami ide-ide dan klasifikasi lebih menyeluruh dan mengembangkan cara menyajikan solusi dalam berbagai cara. Dalam rangka mengembangkan kemampuan anak pada menyajikan beberapa solusi, diskusi di kelas bisa sangat membantu.
Tahap ini ditandai dengan pengembangan kognitif yang luar biasa, yaitu ketika pengembangan dan penguasaan keterampilan dasar anak-anak mengenai bahasa mempercepat secara signifikan. Pengalaman dan berbagai cara dari solusi pembelajaran dapat cara membina pengembangan tahap kognitif. Pentingnya kegiatan ini memberikan siswa jalan untuk membuat gagasan abstrak, yang memungkinkan mereka untuk memperoleh ide-ide matematika dan konsep sebagai alat yang berguna untuk memecahkan masalah.
Berpikir Operasional
Menurut Piaget pada tahap ketiga, anak-anak mampu berpikir operasional, mereka dapat mempergunakan berbagai simbol, melakukan berbagai bentuk operasional, yaitu kemampuan aktivitas mental sebagai kebalikan dari aktivitas jasmani yang merupakan dasar untuk memulai berpikir dalam aktivitasnya. Anak-anak yang ada pada tahap operasional konkret lebih baik daripada anak-anak yang preoperasional dalam mengadakan klasifikasi, bekerja dengan angka-angka, mengetahui konsep-konsep waktu dan ruang, dan dapat membedakan antara kenyataan dengan hal-hal yang bersifat fantasi (Sumantri, 2008: 2.12-2.13).
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar