Tari Randai Minangkabau Sumatera Barat

Sumatera Barat kaya akan adat budayanya yang beraneka ragam yang tersebar di seluruh daerah, seperti Minangkabau. Berikut ini salah satu Tarian terkenal dari Minangkabau, yaitu Tari randai. Tari Randai memiliki sejarang yang sangat panjang di Minangkabau. Tari Randai diyakini sempat dimainkan oleh masyarakat Padang Panjang ketika berhasil menangkap rusa yang keluar dari laut. Tari Randai adalah kesenian yang dimainkan oleh beberapa orang secara berkelompok.

Cerita yang dibawakan dalam tari Randai di antaranya:

1. Cindua Mato
2. Malin Deman
3. Anggun Nan Tongga

Tari Randai ditarikan dengan tujuan untuk menghibur masyarakat, biasanya dipentaskan pada acara pesta rakyat dan juga pada Hari Raya Idul Fitri. Pemeran utama berjumlah satu orang, dua orang, tiga orang atau lebih tergantung dari cerita yang dibawakan, dan dalam membawakan atau memerankannya pemeran utama dilingkari oleh anggota-anggota lain yang bertujuan untuk menyemarakkan berlansungnya acara tersebut.

Seperti tarian daerah lainnya, Tari Randai juga hampir dilupakan oleh masyarakat. Tari Randai sudah dianggap asing bagi pemuda-pemudi Minangkabau, hal ini dikarenakan bergesernya orientasi kesenian atau kegemaran dari generasi tersebut. Tari Randai terdapat di daerah pesisir Selatan Sumatera Barat.

Sumber lain menyebutkan bahwa Tari Randai adalah permainan tradisional Minangkabau yang dimainkan secara berkelompok dengan membentuk lingkaran, kemudian melangkahkan kaki secara perlahan, sambil menyampaikan cerita dalam bentuk nyanyian secara berganti-gantian. Randai menggabungkan seni lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi satu.

Cerita randai biasanya diambil dari kenyataan hidup yang ada di tengah masyarakat. Fungsi Randai sendiri adalah sebagai seni pertunjukan hiburan yang didalamnya juga disampaikan pesan dan nasihat. Semua gerakan randai dituntun oleh aba-aba salah seorang di antaranya, yang disebut dengan janang.