Tari Piring Minangkabau Sumatera Barat

Posted by Unknown on Monday, January 27, 2014

Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisonal di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan.


Tari piring berasal dari 2 kata, yaitu tarian dan piring. Seorang penari sangat bergantung pada piring sebagai alat utama tariannya. Sejarah tari piring sangatlah unik, karena tidak ada kepastian tentang kapan tari piring ditemukan.

Tari piring telah ada sejak lama di kepulauan Melayu lebih dari 800 tahun yang lalu. Tari piring dipercaya berasal dari Minangkabau Sumatera Barat dan berkembang hingga zaman Sriwijaya. Kemunculan Majapahit yang mengalahkan Sriwijaya pada abad 16, telah mendorong perkembangan tari piring ke berbagai negeri di Melayu yang dibawa oleh pelarian Sriwijaya waktu itu.

Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.

Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.

Gerakan tari piring pada umumnya adalah meletakkan dua buah piring di atas dua telapak tangan yang kemudian diayun dan diikuti oleh gerakan-gerakan tari yang cepat, dan diselingi dentingan piring atau dentingan dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya. Pada akhir tarian, biasanya piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai dan kemudian para penari akan menari di atas pecahan-pecahan piring tersebut.

Tarian ini diiringi oleh alat musik Talempong dan Saluang. Jumlah penari biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai tujuh orang. Kombinasi musik yang cepat dengan gerak penari yang begitu lincah membuat pesona Tari Piring begitu menakjubkan. Pakaian yang digunakan para penaripun haruslah pakaian yang cerah, dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan.

{ 3 comments... read them below or add one }

Unknown said...

sebenarnya ini unik ya mas karena kedua piring itu nggak boleh jatuh

Unknown said...

wah trimakasih artikelnya...jadi tahu sedikit tentang tari piring :)

Unknown said...

oh iya, tari dari yogyakarta kok kayaknya belum ada ya ? bisa di share mungkin..hehe

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar