Kesenian Daerah Sumatera Utara

Posted by Unknown on Sunday, January 26, 2014

Provinsi Sumatera Utara beribu kota di Medan. Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak kesenian tradisional, di antaranya adalah tari-tarian dan beberapa kesenian lainnya seperti kesenian lompat batu.

Berikut ini beberapa kesenian daerah Sumatera Utara: 

Tari Baluse


Tari Baluse adalah tarian khas dari Suku Nias yang melambangkan kegagahan prajurit saat di medan perang. Tari baluse merupakan tari perang ala masyarakat Nias. Tarian ini berasal dari Nias Selatan. Sekarang ini, tari baluse biasanya digunakan untuk penyambutan tamu atau wisatawan. 

Tari Manduda


Tarian Manduda adalah tarian yang melambangkan perasaan suka cita saat sedang panen raya. Tari Manduda merupakan suatu bentuk tarian rakyat Simalungun yang bersuka ria di masa panen padi.

Tari Sekapur Sirih

Sekapur Sirih adalah salah satu tari tradisional dari daerah Sumatera Utara. Tari Sekapur Sirih adalah tarian yang dikhususkan untuk menyambut tamu dengan penarinya para wanita yang membawa bunga untuk ditaburkan.

Loncat batu


Kesenian Loncat Batu adalah salah satu kesenian tradisional daerah Sumatera Utara yang berasal dari pulau Nias. Mungkin kesenian meloncati batu yang merupakan upacara adat dari suku Nias lah yang paling terkenal dari beberapa kesenian daerah Sumatera Utara. Kesenian ini merupakan ajang keberanian para pemuda untuk meloncati batu yang ditumpuk tinggi.

Batu yang harus dilompati tingginya sekira 2 meter, berlebar 90 cm, dan panjangnya 60 cm. Dengan ancang-ancang lari yang tidak jauh, seorang pemuda Nias akan dengan tangkas melaju kencang lalu menginjak sebongkah batu untuk kemudian melenting ke udara melewati sebuah batu besar setinggi 2 meteran menyerupai benteng. Puncak bantu tidak boleh tersentuh dan sebuah pendaratan yang sempurna harus dituntaskan karena apabila tidak maka resikonya adalah cedera otot atau bahkan patah tulang.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar