14 Pokok Pokok Ilmu Geografi Harus Dipahami oleh Geograf

Posted by Unknown on Sunday, November 16, 2014

14 Pokok Pokok Ilmu Geografi Harus Dipahami oleh Geograf - Jenis-jenis konsep geografi menurut N. Daldjoeni, yaitu penghargaan budayawi terhadap bumi, konsep regional, pertalian wilayah, lokalisasi, interaksi keruangan, skala wilayah, dan konsep tentang perubahan.

Pokok-pokok ilmu geografi lainnya yang harus dipahami oleh para geograf adalah sebagai berikut:
  1. Persebaran gejala-gejala di permukaan bumi.
  2. Hubungannya dengan gejala lain di tempat atau wilayah yang bersangkutan.
  3. Hubungan dengan gejala lain di tempat atau wilayah lain.
  4. Efek satu atau lebih gejala yang di atas.
  5. Bervariasinya gejala dari masing-masing tempat.
  6. Mengapa gejala ada di tempat-tempat tertentu, tetapi di tempat lain tidak ada.
  7. Pembauran gejala spatial.
  8. Gerakan-gerakan gejala yang bertimbal balik.
  9. Mengapa gejala munculnya tidak teratur.
  10. Bentuk jaringan aneka gejala.
  11. Kepadatan dan pengelompokan gejala.
  12. Lokasi dan lokalisasi gejala.
  13. Pembatasan adanya penduduk dan kegiatannya di suatu tempat.
  14. Efek dari kegiatan di suatu tempat terhadap tempat lain.
Dengan memahami masing-masing pokok itu mereka yang mempelajari geografi diajak untuk memahami hal-hal sebagai berikut.
  1. Hubungan relasi manusia dengan bumi, dengan aneka keuntungannya maupun hambatan bagi kehidupan.
  2. Tingkat keterbatasan manusia dari ruang permukaan bumi tempat ia hidup.
  3. Cara memecahkan berbagai masalahnya yang bertalian dengan ruang dan jarak.
  4. Dengan bekal pemahaman itu semua diharapkan manusia mampu mengatur kondisi permukaan bumi dan manfaatnya.
More about14 Pokok Pokok Ilmu Geografi Harus Dipahami oleh Geograf

7 Jenis Konsep Geografi Menurut N Daldjoeni

Posted by Unknown on Saturday, November 15, 2014

7 Jenis Konsep Geografi Menurut N Daldjoeni - Gejala geografi di sekitar kita merupakan hasil keseluruhan interelasi keruangan faktor fisis dengan faktor manusia. Menurut hasil studi gejala yang nyata tadi, dalam diri kita akan terbentuk suatu pola abstrak yang kita kaji. Pola abstrak dalam bentuk pengertian abstrak inilah yang disebut konsep. Karena pola abstrak tersebut berkenaan dengan gejala yang konkret tentang geografi maka disebut konsep geografi.

Adapun jenis-jenis konsep geografi menurut N. Daldjoeni, yaitu penghargaan budayawi terhadap bumi, konsep regional, pertalian wilayah, lokalisasi, interaksi keruangan, skala wilayah, dan konsep tentang perubahan.

1. Penghargaan Budayawi Terhadap Bumi

Manusia pada masa yang berbeda-beda dalam sejarah menangkap dan menafsir lingkungan alamnya berbeda-beda, menurut negerinya dan menurut pandangan hidupnya. Misalnya pandangan religius dari orang Jawa terhadap laut selatan, pandangannya terhadap hutan Roban (Pekalongan) yang keramat di masa dulu; sekarang hutan tersebut digunduli. Sekarang kemajuan teknologi berjalan mengikuti perubahan pandangan manusia terhadap lingkungan alam sebagai sumber daya. Penanganan manusia atas sumber daya baik eksplorasi dan eksploitasi tergantung dari tingkat pendidikan, kompetensi teknik, semangat kewiraswastaan, ikatan sosial, organisasi ekonomi, stabilitas politik, dan kebijakan pemerintah.

2. Konsep Regional/Wilayah

Suatu wilayah dipandang memiliki homogenitas dalam hal bentuk bentang alamnya (landscape) dan corak kehidupannya (mata pencarian, mentalitas penduduk). Misalnya daerah Wonogiri selatan sebagai daerah kapur (karst). Kondisi di sana dapat mudah digeneralisasikan: tanah tandus, penduduk miskin, gizi jelek, pola migrasi kuat, dan pekerja keras yang bersemangat.

3. Ciri Khusus Keadaan Wilayah (Areal Coherence)

Hubungan antarunsur alam dalam suatu wilayah menghasilkan suatu proses yang memberi ciri khusus kepada wilayah yang bersangkutan. Misalnya di daerah kabupaten Boyolali, kombinasi yang menguntungkan antara keadaan curah hujan, suhu, vegetasinya, jenis tanah, dan topografi menjadikan wilayah ini sebagai penghasil susu dan daging ternak baik dari sapi maupun kambing.

4. Lokalisasi

Lokasi (location) adalah posisi pasti dalam ruang. Dalam Geografi lokasi mempunyai dua makna, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif.
  • Lokasi absolut adalah lokasi di permukaan bumi yang ditentukan oleh sistem koordinat garis lintang dan garis bujur, disebut juga lokasi mutlak. Contoh: Jalan Jenderal Sudirman kapling 121 Jakarta. Lokasi absolut berguna untuk menentukan fenomena/gejala dalam ruang di permukaan bumi atau dalam peta.
  • Lokasi relatif adalah lokasi sesuatu objek yang nilainya ditentukan oleh objek-objek lain di luarnya. Contoh: Lokasi desa Ajauh dari kota dan jauh dari jalan raya dibanding lokasi desa B yang terletak dekat kota dan di pinggir jalan raya. Lokasi desa A lokasi relatifnya lebih baik dibanding dengan desa B bila ditinjau dari nilai aksesibilitas/keterjangkauannya. Lokasi relatif lebih penting dibanding lokasi absolut dalam studi Geografi. Olah karenanya banyak mendapat perhatian (Suhardjo, 1999).
5. Interaksi Keruangan (Spatial Interaction)

Kekhususan suatu wilayah misalnya dalam hal hasil dapat mendorong berbagai bentuk kerja sama dan saling tukar jasa dengan wilayah lain. Jadi, perbedaan wilayah mendorong interaksi yang berupa pertukaran manusianya (migrasi), barangnya (perniagaan), dan budayanya. Sehubungan itu lokasi yang sentral membawa banyak kemajuan, sebaliknya lokasi yang menyendiri mengakibatkan keterpencilan dan kemunduran.

6. Skala Wilayah

Studi geografis dapat bersifat mikroskopis (wilayah sempit) dan dapat pula makroskopis (wilayah luas). Kesimpulannya, yang berlaku bagi wilayah sempit dapatkah digeneralisasikan bagi wilayah luas? Kadangkadang dapat dan kadang-kadang tidak dapat. Ini tergantung dari sifat kombinasi unsur-unsur alam lingkungan di sekitarnya dan teknolgi.

7. Konsep Perubahan

Hal yang dipelajari tentang suatu wilayah, apakah yang berlaku pada waktu tertentu, yang terbaru atau saat ini, tetapi kondisi saat ini adalah hasil dari proses yang berjalan lama dari dulu, melalui aneka perubahan. Perubahan ada yang berjangka pendek dan ada yang berjangka panjang. Iklim itu panjang jangkanya, tetapi cuaca dan musim jangkanya pendek.
More about7 Jenis Konsep Geografi Menurut N Daldjoeni

3 Aspek Tujuan Mempelajari Geografi

Posted by Unknown on Friday, November 14, 2014

3 Aspek Tujuan Mempelajari Geografi - Terdapat 3 aspek tujuan dalam mempelajari ilmu geografi. Tujuan pembelajaran Geografi di sekolah meliputi tiga aspek, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

1. Aspek Pengetahuan
  • Mengembangkan konsep dasar Geografi yang berkaitan dengan pola keruangan dan proses-prosesnya.
  • Mengembangkan pengetahuan sumber daya alam, peluang, dan keterbatasannya untuk dimanfaatkan.
  • Mengembangkan konsep dasar Geografi yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan wilayah negara/dunia.
2. Aspek Keterampilan
  • Mengembangkan keterampilan mengamati lingkungan fisik, lingkungan sosial, dan lingkungan binaan.
  • Mengembangkan keterampilan mengumpulkan, mencatat data, dan informasi yang berkaitan dengan aspek-aspek keruangan.
  • Mengembangkan keterampilan analisis, sintesis, kecenderungan, dan hasil-hasil dari interaksi berbagai gejala geografis.
c. Aspek Sikap
  • Menumbuhkan kesadaran terhadap perubahan fenomena geografi yang terjadi di lingkungan sekitar.
  • Mengembangkan sikap melindungi dan tanggung jawab terhadap kualitas lingkungan hidup.
  • Mengembangkan kepekaan terhadap permasalahan dalam hal pemanfaatan sumber daya.
  • Mengembangkan sikap toleransi terhadap perbedaan sosial dan budaya.
  • Mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan bangsa.
More about3 Aspek Tujuan Mempelajari Geografi

Pengertian Atmosfer Geosfer dan Hidrosfer sebagai Objek Study Geografi

Posted by Unknown on Thursday, November 13, 2014

Pengertian Atmosfer Geosfer dan Hidrosfer sebagai Objek Study Geografi - Objek studi geografi sangat luas yang digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu atmosfer, geosfer dan hidrosfer.

Atmosfer

Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang satu dengan yang lain berlangsung bertahap.

Atmosfer atau ruang angkasa atau antariksa yang sangat menarik untuk dijadikan penelitian. Ternyata di ruang angkasa penuh dengan benda-benda langit yang jumlahnya tak terhingga (miliaran) dan mempunyai bentuk yang berbeda-beda.

Ada yang disebut bintang sejati (bintang tetap), planet (bintang beredar), komet (bintang berekor), meteor (bintang beralih), bulan (satelit), planetoid (asteroid), dan debu kosmis (debu udara). Objek benda-benda langit diselidiki oleh ilmu astronomi. Keadaan cuaca, angin, awan, hujan diselidiki oleh ilmu meteorologi. Keadaan iklim diselidiki oleh ilmu klimatologi.

Geosfer

Geosfer secara umum adalah lapisan atau sfera yang terdapat pada bumi terletak pada permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi dan lapisan bumi tersebut berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan bumi.

Kulit bumi itu keadaannya berlapis-lapis, lapisan yang paling luar tebalnya ± 40 km yang terdiri atas lapisan sial (si – silica – al – aluminium) dan lapisan sima (si – silica – ma – magnesium) terletak di bawahnya.

Kedua lapisan ini disebut kerak bumi atau kulit bumi (litosfer). Lapisan di bawah kerak bumi adalah lapisan plastis, tebalnya ± 2.900 km, disebut lapisan selubung atau mantel (misosfer). Lapisan di bawah mantel tebalnya ± 2.000 km terdiri atas unsur besi cair disebut lapisan inti luar.

Lapisan di bawah inti luar adalah lapisan inti bumi yang terdiri atas unsur besi padat dengan jari-jari ± 1.370 km, baik inti luar maupun inti dalam yang disebut barisfer. Lapisan barisfer terdiri atas unsur nikel dan besi atau nife (niculum ferum). Mengenai kejadian, struktur, dan komposisi batu-batuan kulit bumi diselidiki oleh ilmu geologi, sedangkan sifat batu-batuannya diselidiki oleh ilmu geofisika.

Berikut ini objek geosfer yang dipelajari pada ilmu Geografi, yaitu:
  1. Tentang penyebaran makhluk hidup secara geografi baik flora maupun manusia.
  2. Bentuk-bentuk muka bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut seperti terjadinya pegunungan, lembah, ngarai, jurang, dan dataran tinggi.
  3. Tentang fosil-fosil serta bentuk-bentuk kehidupan pada zaman pra sejarah yang terdapat pada lapisan bumi seperti fosil komodo dan gajah mamut.
  4. Tentang penyebaran bangsa-bangsa dan adat-istiadat di muka bumi, ada ras kulit putih, kulit hitam, kulit kuning, kulit merah, dan kulit sawo matang (cokelat).
Hidrosfer atau Perairan

Hidrosfer adalah perairan yang mengelilingi bumi berupa samudera, laut, sungai, danau, gletser, air tanah, mata air, dan sebagainya. Perbandingan luas perairan dan luas daratan bumi adalah 72 : 28. Keadaan laut mengenai air serta gerakannya pasang surut, arus laut, dalamnya, suhunya, kadar garamnya, dan nilai ekonomisnya diselidiki oleh oceanografi, sedangkan hidrografi adalah ilmu yang mempelajari hubungannya dengan pencatatan survei, pemotretan laut, danau, sungai, dan sebagainya.
More aboutPengertian Atmosfer Geosfer dan Hidrosfer sebagai Objek Study Geografi

Apa Saja Contoh Tumbuhan yang Berkembangbiak secara Vegetatif Alami?

Posted by Unknown on Wednesday, November 12, 2014

Apa Saja Contoh Tumbuhan yang Berkembangbiak secara Vegetatif Alami? - Tumbuhan yang dapat berkembang biak tanpa melalui perkawinan contohnya, bawang merah, kentang, dan singkong. Tumbuhan tersebut dapat dihasilkan tanpa melalui proses perkawinan. Perkembangbiakan yang terjadi tanpa proses perkawinan disebut perkembangbiakan secara vegetatif.

Perkembangbiakan secara vegetatif dapat terjadi melalui dua cara. Jika perkembangbiakan vegetatifnya terjadi tanpa campur tangan manusia, disebut vegetatif alami. Adapun perkembangbiakan vegetatif yang terjadi dengan campur tangan manusia, disebut vegetatif buatan.

Perkembangbiakan Vegetatif Alami

Bawang merah yang sering digunakan sebagai bumbu masakan adalah bagian umbinya. Bagaimanakah bentuk bawang merah? Bawang merah memiliki bentuk berlapis-lapis. Umbi yang berlapis-lapis itu di bagian bawahnya tumbuh akar. Jika umbi ini ditanam, akan tumbuh tunas dan kemudian tumbuh menjadi tumbuhan baru. Umbi yang demikian dinamakan umbi lapis.

Selain dengan umbi lapis, perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui umbi batang, tunas, rizoma, geragih, dan spora.

Apa Saja Contoh Tumbuhan yang Berkembangbiak secara Vegetatif Alami?
1. Umbi Lapis

Perkembangbiakan melalui umbi lapis telah dibahas sebelumnya. Selain bawang merah, adakah tumbuhan lain yang berkembang biak melalui umbi lapis? Bawang bombai atau bawang putih, apakah bentuknya sama dengan bawang merah?

Bentuk bawang bombay dan bawang putih sama dengan bawang merah. Tumbuhan tersebut merupakan umbi yang berlapis-lapis. Di tengah umbi yang berlapis-lapis tumbuh tunas. Bagian yang berlapis-lapis adalah daun dengan satu atau dua kuncup ketiak. Pada bagian bawah batang, tumbuh akar serabut. Jika umbi tersebut ditanam, akan tumbuh tumbuhan baru.

2. Umbi Batang

Bagian yang dimakan pada kentang merupakan bagian batang dari tumbuhan kentang. Bagian batang tersebut berisi cadangan makanan. Batang tersebut menjadi besar dan berisi. Oleh karena itu, bagian batang tersebut disebut umbi batang.

Pada permukaan umbi, terdapat mata tunas. Mata tunas akan jelas terlihat jika kentang tua yang disimpan beberapa hari di tempat lembap. Tumbuhan kentang baru akan tumbuh jika kita menanam umbi kentang tersebut. Tumbuhan tersebut tumbuh dari mata tunas yang terdapat pada umbi.

Umbi akar berbeda dengan umbi batang. Umbi akar tidak bertunas dan berbuku sehingga umbi akar tidak digunakan untuk perkembangbiakan. Contoh umbi akar adalah wortel. Tumbuhan wortel baru muncul dari tunas. Tunas baru tersebut tumbuh dari bagian yang merupakan sisa batang. Bukan dari umbi akarnya.

3. Tunas

Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas contohnya adalah pisang dan bambu. Tunas ini tumbuh dari bagian bawah tanah dan muncul di samping tumbuhan induk. Akan tetapi, ada pula tunas yang muncul di bagian tumbuhan, seperti tunas yang muncul dan tumbuh di daun. Tunas itu disebut tunas adventif. Contoh tumbuhan yang memiliki tunas adventif adalah cocor bebek.

4. Rizoma

Jahe dan rumput akan tumbuh bersatu dengan tumbuhan induknya. Cabutlah tumbuhan tersebut dari dalam tanah. Bagian yang menghubungkan tumbuhan satu dengan lainnya disebut rizoma. Rizoma yang menghubungkan tumbuhan tersebut bukanlah akar sebenarnya. Rizoma merupakan batang yang tumbuh mendatar di dalam tanah. Contoh tumbuhan lain yang berkembang biak dengan rizoma adalah lengkuas, kunyit, dan kencur.

6. Geragih (Stolon)

Geragih adalah batang yang merambat di atas tanah. Geragih disebut juga dengan stolon. Geragih tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas yang menempel pada tanah akan membentuk akar dan tumbuh tunas baru. Contoh tumbuhan yang memiliki geragih adalah stroberi.

7. Spora

Di bagian belakang daun pakupakuan, misalnya suplir terdapat bagain yang bulat. Bagian tersebut disebut kotak spora. Di dalam kotak spora terdapat spora. Spora tidak dapat dilihat secara langsung. Untuk dapat melihat spora harus menggunakan mikroskop.

Jangan lupa baca juga:

More aboutApa Saja Contoh Tumbuhan yang Berkembangbiak secara Vegetatif Alami?

Pendekatan Sistem System Approach Menurut Nursid Sumaatmadja

Posted by Unknown

Pendekatan Sistem System Approach Menurut Nursid Sumaatmadja
4. Pendekatan Sistem (System Approach)

Sistem itu memiliki pengertian konotatif yang luas. Konsep sistem ini dapat diterapkan kepada rangkaian gejala, dapat diterapkan kepada alat atau pesawat elektronik, dapat diterapkan kepada susunan jasmaniah manusia. Kriteria utama dari suatu sistem bahwa komponen atau subsistem yang membentuk sistem tersebut, harus membentuk suatu rangkaian atau kesatuan yang tidak terpisah-pisahkan. Pada suatu sistem, rangkaian komponen itu nilainya lebih tinggi daripada komponen yang terpisahpisah.

Pendekatan sistem merupakan metode berpikir sintetik yang diterapkan pada masalah yang merupakan suatu sistem, sedangkan yang dimaksud dengan mode berpikir sintetik, yaitu mode berpikir yang didasarkan atas doktrin ekspansionisme. Doktrin ekspansionisme adalah cara meninjau suatu benda atau suatu hal sebagai bagian dari keseluruhan yang besar.

Gejala yang berkaitan dengan gejala yang menjadi sorotan utama tadi dapat ditetapkan sebagai subsistem dari gejala-gejala utamanya. Pendekatan dan penelaahan gejala geografi utama dengan subsistemnya, ditinjau sebagai satu kebulatan yang tidak terpisahkan satu sama lain. Sebagai ilustrasi misalnya kita menelaah suatu jenis pertanian yang kita tetapkan sebagai satu sistem. Jika pertanian kita tetapkan sebagai satu sistem, gejala-gejala yang berhubungan dengan pertanian tadi, kita tetapkan sebagai subsistemnya. Contoh, tanah dengan kesuburannya, keadaan hidrografi dengan distribusi dan fluktuasi airnya, cuaca dengan segala unsur dan perubahannya, manusia dengan segala aktivitasnya, teknologi dengan segala perlengkapannya, dan lain-lain.

Pendekatan sistem seperti di atas, dapat ditetapkan pada sistem keruangan industri, pemukiman, perkotaan, pelabuhan, jaringan komunikasitransportasi, dan lain-lainnya.

Sebelumnya:


More aboutPendekatan Sistem System Approach Menurut Nursid Sumaatmadja

Pendekatan Historis Pendekatan Kronologi Menurut Nursid Sumaatmadja

Posted by Unknown

Pendekatan Historis Pendekatan Kronologi Menurut Nursid Sumaatmadja
3. Pendekatan Historis (Pendekatan Kronologi)

Menurut Preston E. James, sejarah dan geografi merupakan ilmu yang dwitunggal. Tempat dan waktu menyajikan kerangka kerja yang di dalamnya dapat dijelaskan pranata manusia dan proses perubahan kebudayaan yang dapat ditelusuri.

Hartshorne mengemukakan pentingnya dimensi sejarah pada geografi. Jika dimensi tempat menjelaskan interelasi keruangannya maka dimensi sejarah dapat menjelaskan dimensi waktunya dan dapat menjelaskan pertumbuhan dan perkembangannya.

Pada studi geografi, metodologi dengan menggunakan dimensi urutan waktu atau dimensi sejarah, dikenal sebagai pendekatan historis atau pendekatan kronologi. Dengan menerapkan pendekatan historis suatu gejala atau suatu masalah pada ruang tertentu, kita dapat mengkaji perkembangannya dan dapat pula melakukan prediksi proses gejala atau masalah tadi pada masa-masa yang akan datang. Melalui pendekatan historis ini, kita dapat melakukan pengkajian dinamika dan perkembangan suatu gejala geografi di daerah atau di wilayah tertentu.

Meneliti, menganalisis, dan mengadakan interpretasi peta suatu wilayah dengan menggunakan pendekatan historis, artinya dengan menggunakan peta perkembangan daerah berdasarkan urutan waktunya, kita akan dapat melihat kecenderungan ke arah mana kota itu tumbuh berkembang beserta apa penunjangnya.

Sebelumnya:


More aboutPendekatan Historis Pendekatan Kronologi Menurut Nursid Sumaatmadja

Pendekatan Ekologi Ecological Approach Menurut Nursid Sumaatmadja

Posted by Unknown

Pendekatan Ekologi (Ecological Approach) Menurut Nursid Sumaatmadja
2. Pendekatan Ekologi (Ecological Approach)

Geografi dan ekologi adalah dua bidang ilmu yang berbeda satu sama lain. Geografi berkenaan dengan interelasi kehidupan manusia dengan faktor fisisnya yang membentuk sistem keruangan yang menghubungkan suatu region dengan region lainnya. Sedangkan ekologi, khususnya ekologi manusia berkenaan dengan interelasi antara manusia dengan lingkungannya yang membentuk suatu sistem ekologi atau ekosistem. Prinsip dan konsep yang berlaku kedua bidang ilmu tersebut, berbeda satu sama lain. Karena ada kesamaan pada objek yang digarapnya, kedua ilmu tersebut pada pelaksanaan kerjanya dapat saling menunjang dan saling membantu.

Pendekatan ekologi adalah suatu metodologi untuk mendekati, menelaah, dan menganalisis suatu gejala atau masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi. Dalam hal ini, metodologi pendekatan, penganalisisan, dan penelaahan gejala dan masalah geografi.

Pandangan dan penelaahan ekologi diarahkan kepada hubungan antara manusia sebagai makhluk hidup dengan lingkungan alam. Pandangan dan penelaahan ini dikenal sebagai pendekatan ekologi, yang dapat mengungkapkan masalah hubungan penyebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya. Pada pendekatan ekologi suatu daerah pemukiman, daerah pemukiman tersebut ditinjau sebagai suatu bentuk ekosistem hasil interaksi penyebaran dan aktivitas manusia dengan lingkungan alamnya. Demikian pula jika kita mengkaji daerah pertanian, daerah perindustrian, daerah perkotaan, dan lain-lain.

Geografi dapat dikatakan juga sebagai ilmu tentang ekologi manusia yang bermaksud menjelaskan hubungan antara lingkungan alam dengan penyebaran dan aktivitas manusia. Pokok dari geografi adalah berkenaan dengan studi tentang ekologi manusia pada area/daerah yang khusus.

Pengertian geografi pada konteks ini bukan merupakan pengertian geografi secara keseluruhan, melainkan kepada geografi regional. Meninjau region sebagai suatu bentuk ekosistem hasil hubungan dan penyesuaian penyebaran aktivitas manusia dengan lingkungannya pada area atau daerah tertentu. Interelasi manusia dengan alam lingkungan di sekitarnya dikaji berdasarkan konsep dan prinsip ekologi.

Sebelumnya:


More aboutPendekatan Ekologi Ecological Approach Menurut Nursid Sumaatmadja

4 Pendekatan Geografi Menurut Nursid Sumaatmadja

Posted by Unknown

4 Pendekatan Geografi Menurut Nursid Sumaatmadja - Ruang lingkup geografi dapat dikatakan sangat luas. Metode pendekatan yang dapat digunakan tidak lagi hanya dari aspek keruangannya saja, melainkan juga aspek sistem-sistem lainnya. Ada beberapa pendekatan geografi menurut Nursid Sumaatmadja, yaitu pendekatan keruangan, ekologi, historis, dan pendekatan sistem.

1. Pendekatan Keruangan (Spatial Approach)

Pendekatan keruangan merupakan metode pendekatan yang khas dalam geografi. Pada pelaksanaan pendekatan keruangan ini harus tetap berdasarkan prinsip-prinsip yang berlaku. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: prinsip penyebaran, interelasi, dan deskripsi.

Sedangkan yang termasuk pendekatan keruangan, yaitu pendekatan topik, pendekatan aktivitas manusia, dan pendekatan regional. Secara teoretis pendekatan itu dapat dipisahkan satu sama lain, akan tetapi pada kenyataan praktisnya, berhubungan satu sama lain.

a. Pendekatan Topik

Dalam mempelajari suatu masalah geografi di wilayah tertentu, kita dapat mengadakan pendekatan dari topik tertentu yang menjadi perhatian utama. Misalnya di daerah tertentu, topik yang menjadi perhatian utama adalah kelaparan maka kelaparan inilah yang menjadi sorotan utama dalam pendekatan topik.

Yang menjadi pegangan pokok dalam melakukan pendekatan topik ini, yaitu tidak boleh dilepaskan hubungannya dengan ruang yang menjadi wadah gejala atau topik yang kita dekati. Faktor-faktor geografi seperti manusianya dan keadaan fisisnya tidak boleh diabaikan.

Dengan landasan keruangan ini, kita akan dapat mengungkapkan karakteristik kelaparan di daerah yang bersangkutan kalau dibandingkan dengan gejala atau kelaparan di wilayah yang lainnya. Kelaparan di daerah tersebut diungkapkan jenis-jenisnya, sebabsebabnya, penyebarannya, intensitasnya, dan interelasinya dengan gejala yang lain dan dengan masalah secara keseluruhan.

b. Pendekatan Aktivitas Manusia (Human Activities)

Aktivitas penduduk ini dapat ditinjau dari penyebarannya, interelasinya, dan deskripsinya dengan gejala-gejala lain yang berkenaan dengan aktivitas tadi. Ditinjau dari penyebarannya, kita akan dapat membedakan jenis aktivitas tadi sehubungan dengan mata pencarian penduduk.

Apakah aktivitas itu berlangsung di daerah pegunungan, apakah di dataran rendah, apakah dekat dengan sungai, apakah dari sungai, apakah di pantai, dan seterusnya. Dari kegiatan penyebaran penduduk tadi, kita dapat mengungkapkan interelasinya dengan keadaan kesuburan tanah, dengan hidrografi, dengan keadaan komunikasi-transportasi, dengan keadaan tinggi-rendah permukaan, dan dengan faktor-faktor geografi lainnya. Oleh karena itu, kita dapat membuat suatu deskripsi tentang aktivitas penduduk tadi berdasarkan interelasi keruangan dengan gejala-gejala lain dan dengan berbagai masalah sebagai sistem keruangannya.

c. Pendekatan Regional

Pendekatan regional berarti mendekati suatu gejala atau suatu masalah dari regional, wilayah tempat gejala atau masalah tersebut tersebar. Tekanan utama pendekatannya bukan kepada topik atau aktivitas manusianya, melainkan kepada region yang merupakan tempat atau wadahnya. Jadi, wilayah dan ekologinya berdiri sendiri dalam satu ruangan. Misalnya dalam melakukan studi tentang masalah kelaparan, kita dapat melakukan pendekatan regional tentang gejala kelaparan tadi. Dalam hal ini meninjau kelaparan berdasarkan wilayahnya. Pertanyaan yang dapat dikemukakan, yaitu di wilayah-wilayah mana saja kelaparan terjadi? Kita akhirnya dapat mengungkapkan penyebaran gejala atau masalah kelaparan di permukaan bumi.

Berdasarkan penyebarannya kita dapat pula mengungkapkan apa sebabnya kelaparan itu terjadi di region/wilayah yang bersangkutan. Selanjutnya kita dapat mengungkapkan interelasi dan interaksi gejala kelaparan itu dengan gejala-gejala yang lain pada region yang sama. Dalam hal ini berarti bahwa kita telah mengungkapkan interelasi dan interaksi keruangan gejala kelaparan dengan gejala atau faktor geografi lainnya, seperti faktor aktivitas penduduknya.

Selanjutnya, dari hasil pendekatan regional dengan didasarkan atas prinsip-prinsip geografi, kita akan dapat mengadakan deskripsi gejala atau masalah kelaparan tadi pada region/wilayah yang bersangkutan.
More about4 Pendekatan Geografi Menurut Nursid Sumaatmadja

2 Aspek Ilmu Penunjang Geografi

Posted by Unknown on Tuesday, November 11, 2014

2 Aspek Ilmu Penunjang Geografi - Geografi adalah disiplin ilmu yang berusaha untuk menguraikan dan menginterpretasikan karakter variabel dari suatu tempat ke tempat lainnya di bumi sebagai tempat kehidupan manusia (Hart Shorne, 1960).

Ilmu yang menerangkan aspek fisik meliputi geografi matematik, geologi, geomorfologi, meteorologi, oceanografi, dan sebagainya. Ilmu yang menerangkan aspek sosial seperti antropologi, geografi ekonomi, geografi politik, dan sebagainya.

A. Aspek Fisik
  1. Geografi matematik, yaitu astronomi (ilmu falak), ilmu yang objeknya mempelajari benda-benda langit, bumi sebagai satelit, matahari sebagai bintang-bintang di langit.
  2. Geologi, yaitu ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan, asal kejadian, struktur, komposisi dan sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan), dan proses alamiah yang membuat perkembangannya hingga sampai sekarang. Geologi meliputi cabang-cabang ilmu sebagai berikut. a) Kristalografi, mineralogi, dan petrologi. b) Struktur geologi, dan geofisika. c) Stratigrafi dan historis geologi. d) Geologi fisik dan geomorfologi.
  3. Geomorfologi, yaitu ilmu yang objeknya tentang bentuk-bentuk permukaan bumi dan segala proses yang menghasilkan bentuk-bentuk tersebut. Proses yang dominan adalah pelapukan dan erosi.
  4. Meteorologi, yaitu ilmu yang objeknya mempelajari atmosfer, udara, cuaca, suhu, angin, awan, hujan, radiasi, matahari, dan sebagainya.
  5. Oceanografi, yaitu ilmu yang objeknya mempelajari perairan laut serta gerakannya, pasang surut, arus, kedalaman, temperatur, kadar garam, dan nilai ekonomisnya. Juga tentang geologi dasar laut dan sebagainya.

2 Aspek Ilmu Penunjang Geografi

B. Aspek Sosial
  1. Geografi sosial/sosiologi, ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk perubahan sosial, yaitu kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan sosial. Sedangkan proses sosial adalah pengaruh timbal balik berbagai segi kehidupan bersama.
  2. Geografi ekonomi (geografi sosial ekonomi), ilmu yang objeknya mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup untuk dapat mencapai kesejahteraan dalam hidupnya.
  3. Geografi politik, ilmu yang objeknya mempelajari/studi tentang hubungan antara daratan dan lautan dengan politik untuk tujuan politik luar negeri. Jadi, metode/cara mempergunakan prinsip-prinsip geografi untuk meramalkan perkembangan politik dunia.
  4. Antropologi/antropogeografi, ilmu yang objeknya mempelajari tentang penyebaran masyarakat bangsa-bangsa di bumi sehubungan dengan lingkungan geografi. Para ahli menganggap antropogeografi sama dengan human geografi.
  5. Biogeografi, ilmu yang objeknya mempelajari kehidupan/biosfer di muka bumi (di darat, laut, dan udara).
More about2 Aspek Ilmu Penunjang Geografi

3 Kelompok Lingkungan Permukaan Bumi

Posted by Unknown

3 Kelompok Lingkungan Permukaan Bumi - Sebagai bagian dari kajian ilmu, Geografi selalu mengalami perkembangan (expanding environment). Perkembangan kajian ilmu geografi  sangat luas, sehingga para geograf atau para pakar geografi cenderung untuk membaginya menjadi cabang-cabang ilmu pembantu untuk menunjang pengetahuan geografi.

Geografi selanjutnya berkembang menjadi ilmu yang menguraikan tentang permukaan bumi, iklim, ruang angkasa, penduduk, flora, dan fauna serta hasil-hasil yang diperoleh dari bumi, yaitu hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya.

Berikut ini 3 Kelompok Lingkungan Permukaan Bumi, yaitu antara lain:
  1. Physical environment atau lingkungan fisik atau abiotik adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk tak hidup, misalnya tanah, udara, air, dan sinar matahari.
  2. Biological environment atau lingkungan biologis atau biotik adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berupa makhluk hidup, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan termasuk di dalamnya adalah manusia.
  3. Social environment atau lingkungan sosial adalah segala sesuatu di sekitar manusia yang berwujud tindakan atau aktivitas manusia baik dalam hubungannya dengan lingkungan alam maupun hubungan antarmanusia.
Ketiga lingkungan tersebut adalah lingkungan biotik, lingkungan sosial, dan lingkungan abiotik.

3 Kelompok Lingkungan Permukaan Bumi
 
Bagan di atas menjelaskan tentang hal yang berkaitan dengan teori lingkungan, yaitu struktur lingkungan geografi yang digolongkan menjadi lingkungan fisik dan lingkungan nonfisik yang disusun oleh William Kirk.
More about3 Kelompok Lingkungan Permukaan Bumi

4 Batasan Definisi Geografi dari Para Pakar Geografi

Posted by Unknown

4 Batasan Definisi Geografi dari Para Pakar Geografi - Perkembangan seluruh unsur atau aspek ilmu pengetahuan dan teknologi telah menyebabkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad milenium (XX). Akibatnya sangat berpengaruh terhadap perubahan kondisi kelompok-kelompok sosial/masyarakat. Perubahan kelompok masyarakat menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan sosial. Dalam perkembangannya, ruang lingkup ilmu pengetahuan sosial meliputi ilmu geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, dan politik.

Geografi (bahasa Yunani geo berarti bumi dan graphein berarti tulisan) secara harfiah, geografi berarti tulisan tentang bumi. Geografi disebut juga ilmu bumi. Ilmu geografi tidak hanya mempelajari tentang permukaan bumi saja, melainkan juga berbagai hal yang ada di permukaan bumi, di luar bumi, bahkan benda-benda di ruang angkasa pun turut menjadi objek kajian geografi. Dengan demikian, definisi singkat di atas perlu diperluas dan dilengkapi sehingga mencakup semua hal yang dikaji dalam studi geografi.

Berikut ini 4 Batasan Definisi Geografi dari Para Pakar Geografi, yaitu:
  1. Geografi adalah disiplin ilmu yang berusaha untuk menguraikan dan menginterpretasikan karakter variabel dari suatu tempat ke tempat lainnya di bumi sebagai tempat kehidupan manusia (Hart Shorne, 1960).
  2. Geografi adalah studi tentang lokasi dan tatanan fenomena pada permukaan bumi dan proses-proses yang menyebabkan distribusi fenomena tersebut (Fielding, 1974).
  3. Geografi adalah ilmu pengetahuan tentang perkembangan nasional dan pengujian terhadap teori-teori yang menjelaskan dan memperkirakan distribusi spasial dan lokasi berbagai karakteristik dari permukaan bumi (Yeates and Hagget, 1979).
  4. Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (Semlok 1988 dan Nursid Sumaatmaja, 1997).
More about4 Batasan Definisi Geografi dari Para Pakar Geografi

Jelaskan Proses Perkembangbiakan Secara Kawin Generatif pada Tumbuhan!

Posted by Unknown

Jelaskan Proses Perkembangbiakan Secara Kawin Generatif pada Tumbuhan! - Perkembangbiakan secara Kawin pada tumbuhan disebut juga perkembangbiakan Generatif. Alat perkembangbiakan secara kawin (generatif) pada tumbuhan adalah bunga. Bagian-bagian bunga terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Ada pula bunga tumbuhan yang tidak memiliki semua bagian-bagian tersebut.

Benang sari merupakan alat kelamin jantan. Adapun alat kelamin betina adalah putik. Di dalam benang sari terdapat serbuk sari. Serbuk sari merupakan sel kelamin jantan. Tidak semua tumbuhan memiliki benang sari dan putik dalam satu bunga. Tumbuhan yang memiliki benang sari dan putik dalam satu bunga disebut bunga sempurna.

Perkembangbiakan secara kawin pada tumbuhan dimulai dengan penyerbukan. Penyerbukan adalah bertemunya serbuk sari dan kepala putik. Serbuk sari tadi masuk melalui tangkai putik menuju bakal buah.


Di dalam bakal buah ada bakal biji. Bakal biji berisi sel kelamin betina (sel telur). Setelah sel kelamin jantan dan betina bertemu maka terjadilah pembuahan. Setelah terjadi pembuahan, akan tumbuh buah dan biji. Biji yang dihasilkan nanti merupakan cikal bakal dari tumbuhan baru.


Secara sederhana, perkembangbiakan secara kawin pada tumbuhan dapat dijelaskan sebagai berikut:


Proses bertemunya serbuk sari dan kepala putik dapat terjadi oleh tumbuhan itu sendiri. Selain itu, penyerbukan dapat terjadi karena bantuan dari luar. Penyerbukan dapat terjadi melalui bantuan angin, hewan, air, dan manusia.

Penyerbukan yang dibantu angin umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Serbuk sarinya banyak dan ringan.
  2. Bunga dengan kepala sarinya mudah digoyang.
  3. Kepala putik berbulu dan terentang keluar dari bunga.
Contoh bunga yang penyerbukannya dibantu angin adalah jagung dan rumput-rumputan.

Penyerbukan yang dibantu hewan umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Mahkota berwarna mencolok dan besar.
  2. Bunga mengeluarkan bau yang khas.
  3. Bunga menghasilkan nektar.
Contoh bunga yang penyerbukannya dibantu hewan adalah bunga aster. Umumnya hewan yang membantu penyerbukan adalah golongan serangga dan burung, misalnya lebah.

Air juga dapat membantu penyerbukan. Air hujan dan aliran sungai dapat membantu pertemuan antara serbuk sari dan kepala putik. Selain angin, hewan, dan air, manusia dapat membantu terjadinya penyerbukan.

Penyerbukan dilakukan manusia karena serbuk sari sulit untuk mencapai kepala putik. Contoh, penyerbukan, yang dilakukan petani, pada tumbuhan vanili.

Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dibedakan menjadi empat macam.
  1. Penyerbukan sendiri. Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri.
  2. Penyerbukan tetangga. Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain. Bunga tersebut masih dalam satu tumbuhan.
  3. Penyerbukan silang. Serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda tumbuhan. Tumbuhan tersebut masih satu jenis.
  4. Penyerbukan bastar. Serbuk sari jatuh ke kepala putik lain yang masih satu jenis. Namun, bunga tersebut berbeda varietasnya.
Jangan lupa baca juga:
 
More aboutJelaskan Proses Perkembangbiakan Secara Kawin Generatif pada Tumbuhan!

Apa saja Contoh Hewan yang Berkembangbiak Secara Tidak Kawin Vegetatif?

Posted by Unknown on Monday, November 10, 2014

Apa saja Contoh Hewan yang Berkembangbiak Secara Tidak Kawin Vegetatif? - Perkembangbiakan secara Tidak Kawin (Vegetatif) - Perkembangbiakan secara tidak kawin hanya terjadi pada hewan-hewan tingkat rendah. Perkembangbiakan secara tidak kawin dapat dilakukan dengan beberapa cara. Antara lain dengan membentuk tunas dan fragmentasi.

1. Tunas

Perkembangbiakan dengan cara pembentukan tunas antara lain terjadi pada Hydra. Apa Hydra itu? Hydra merupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Hydra hidup pada air tawar. Pada tubuh Hydra dewasa akan muncul tonjolan. Tonjolan tersebut akan terus tumbuh dan membesar.

Apa saja Contoh Hewan yang Berkembangbiak Secara Tidak Kawin Vegetatif?

Ketika setelah cukup besar, tunas itu akan terlepas dari tubuh induknya. Tunas yang terlepas akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.

2. Fragmentasi

Fragmentasi adalah perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya sendiri. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi adalah planaria.

Apa saja Contoh Hewan yang Berkembangbiak Secara Tidak Kawin Vegetatif?

Cacing planaria merupakan cacing pipih. Planaria bisa kamu temukan di bawah bebatuan di sungai. Ukurannya sangat kecil. Jika kita potong salah satu bagian tubuhnya, potongan tubuh itu akan tumbuh menjadi individu baru.

Jangan lupa baca juga tentang:

More aboutApa saja Contoh Hewan yang Berkembangbiak Secara Tidak Kawin Vegetatif?

Sebutkan 3 Jenis Perkembangbiakan Secara Kawin pada Hewan!

Posted by Unknown on Sunday, November 9, 2014

Sebutkan 3 Jenis Perkembangbiakan Secara Kawin pada Hewan! - Perkembangbiakan secara kawin pada hewan dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

1. Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur (Ovipar)

Pada hewan bertelur, pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di luar tubuh induknya. Embrio itu dibungkus dan dilindungi oleh cangkang. Embrio di dalam telur ini dilengkapi dengan kuning telur (yolk). Kuning telur digunakan sebagai cadangan makanan untuk perkembangan embrio. Jika embrio telah tumbuh sempurna, telur akan menetas dan keluarlah individu baru. Hewan yang berkembang biak secara bertelur disebut ovipar. Ayam dan burung merupakan contoh hewan bertelur. Contoh hewan reptil yang bertelur ialah penyu.

2. Hewan yang Berkembang Biak dengan Melahirkan (Vivipar)

Pada hewan yang melahirkan anak, sel telur dibuahi oleh sperma di dalam tubuh induknya. Pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di dalam tubuh induknya. Embrio akan berada di dalam tubuh induknya sampai waktunya dilahirkan. Hewan yang berkembang biak secara melahirkan disebut vivipar. Contohnya, sapi, kucing, kambing, dan singa.

3. Hewan yang Berkembang Biak dengan Bertelur-Melahirkan (Ovovivipar)

Selain hewan ovipar dan vivipar, ada juga hewan yang dapat bertelur-melahirkan. Hewan demikian disebut dengan ovovivipar. Pada hewan tersebut, setelah terjadi pembuahan, telur terus berkembang di dalam tubuh induk. Makanan yang dibutuhkan embrio tidak berasal dari induk. Akan tetapi, makanan berasal dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur. Setelah tiba waktunya dilahirkan, anaknya akan keluar dari tubuh induknya. Contoh hewan ovovivipar adalah paus, ikan pari, dan beberapa jenis ular.

Jangan lupa baca juga:
More aboutSebutkan 3 Jenis Perkembangbiakan Secara Kawin pada Hewan!

Apakah yang Dimaksud dengan Fertilisasi Eksternal dan Fertilisasi Internal?

Posted by Unknown on Saturday, November 8, 2014

Apakah yang Dimaksud dengan Fertilisasi Eksternal dan Fertilisasi Internal? - Apakah hewan dapat berkembang biak? Apakah perkembangbiakan hewan sama dengan manusia? Hewan memiliki dua tipe perkembangbiakan, yaitu secara kawin (generatif) dan secara tidak kawin (vegetatif).

Perkembangbiakan secara kawin pada hewan terjadi karena adanya pembuahan sel telur oleh sel sperma. Sel sperma dihasilkan hewan jantan. Adapun sel telur dihasilkan hewan betina.

Berdasarkan caranya, pembuahan pada hewan dibedakan menjadi dua. Pertama, pembuahan di luar tubuh. Kedua, pembuahan di dalam tubuh.

1. Pembuahan di Luar Tubuh (Fertilisasi Eksternal)

Pembuahan di luar tubuh terjadi karena penggabungan sel telur dan sperma terjadi di luar tubuh induknya. Contohnya, pada ikan dan katak.

Apakah yang Dimaksud dengan Fertilisasi Eksternal dan Fertilisasi Internal?

2. Pembuahan di dalam Tubuh (Fertilisasi Internal)

Pembuahan di dalam tubuh artinya penggabungan sel telur dan sel sperma terjadi di dalam tubuh induknya. Pembuahan di dalam tubuh terutama terjadi pada kelompok reptilia (hewan melata), unggas, dan mamalia (hewan menyusui).

Jadi Fertilisasi Eksternal adalah perkembangbiakan hewan dengan cara pembuahan di luar tubuh terjadi karena penggabungan sel telur dan sperma terjadi di luar tubuh induknya.

Fertilisasi Eksternal adalah perkembangbiakan hewan dengan cara pembuahan di dalam tubuh terjadi karena penggabungan sel telur dan sperma terjadi di dalam tubuh induknya.

Jangan lupa baca juga:
More aboutApakah yang Dimaksud dengan Fertilisasi Eksternal dan Fertilisasi Internal?

Bagaimana Cara Menghadapi Masa Pubertas?

Posted by Unknown on Friday, November 7, 2014

Bagaimana Cara Menghadapi Masa Pubertas? - Pada masa pubertas, banyak perubahan yang terjadi pada diri seseorang yang tidak diduga. Pada masa pubertas itu akan terjadi ketidakstabilan emosi.

Perubahan terjadi dalam dua sisi, yaitu perubahan fisik dan psikis. Perubahan fisik apa saja yang terjadi bisa dibaca pada: Apa Saja Perubahan Fisik Laki Laki dan Perempuan pada Masa Pubertas?

Selain ketidakstabilan emosi, pada masa remaja banyak sekali pengaruh dari luar yang jika tidak disikapi dengan baik akan menimbulkan masalah.

Rasa ingin tahu yang besar pada para remaja biasanya mengalahkan segalanya, untuk itu harus bisa memilih dan memilah apa yang baik dan yang buruk untuk dilakukan.

Bagaimana Cara Menghadapi Masa Pubertas?
Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghadapi masa pubertas ialah sebagai berikut.
  1. Bersikap tenang dan percaya diri.
  2. Bersikap jujur dan terbuka kepada orang yang dipercayai ketika terjadi perasaan yang tidak enak. Hal itu akan membantu memberi ketenangan dan jalan keluar.
  3. Selalu menjaga kebersihan seluruh tubuh
Jangan lupa baca juga:
Sebutkan 4 Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia di Luar Rahim Menurut Elizabeth Hurlock

More aboutBagaimana Cara Menghadapi Masa Pubertas?

Apa Saja Perubahan Fisik Laki Laki dan Perempuan pada Masa Pubertas?

Posted by Unknown on Thursday, November 6, 2014

Apa Saja Perubahan Fisik Laki Laki dan Perempuan pada Masa Pubertas? - Pubertas pada Laki-Laki - Pada masa pubertas, setiap laki-laki akan mengalami perubahan fisik. Perubahan fisik laki-laki pada masa pubertas adalah sebagai berikut:
  1. Tumbuhnya tulang yang menonjol di tengahtengah leher. Tulang ini disebut jakun. Tumbuhnya jakun ini disertai dengan membesarnya suara.
  2. Tumbuhnya rambut-rambut di beberapa bagian tubuh, antara lain kumis, janggut, rambut di ketiak, dan rambut di sekitar alat kelamin.
  3. Dada akan lebih membidang.
  4. Alat perkembangbiakan laki-laki pun mulai aktif dalam menghasilkan sperma.
  5. Selain itu, perubahan psikologis yang terjadi adalah mulai tertariknya pada lawan jenis.
Apa Saja Perubahan Fisik Laki Laki dan Perempuan pada Masa Pubertas?

Pubertas pada Perempuan

Perubahan fisik perempuan pada saat pubertas akan terlihat lebih jelas dibandingkan dengan laki-laki. Perubahan yang dialami adalah sebagai berikut:
  1. Tumbuhnya payudara.
  2. Pinggul melebar sehingga bentuk tubuh pun akan terlihat lebih melekuk.
  3. Tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin.
Selain ciri-ciri fisik tersebut, perubahan lain adalah alat perkembangbiakan perempuan yang mulai berfungsi. Hal itu ditandai dengan menstruasi. Menstruasi adalah keluarnya darah dari kelamin wanita. Hal itu disebabkan oleh terjadinya peluruhan dinding rahim karena tidak terjadi pembuahan pada sel telur wanita. Hal itu terjadi secara bersiklus. Siklusnya adalah sekitar 28 hari.
 
Jangan lupa baca juga:

More aboutApa Saja Perubahan Fisik Laki Laki dan Perempuan pada Masa Pubertas?