Naskah Pidato Manfaat Mencari Ilmu

Posted by Unknown on Sunday, October 20, 2013


Lomba pidato di sekolah adalah termasuk pembelajaran yang sangat penting dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tujuannya adalah untuk melatih keterampilan berbicara di depan umum bagi para siswa, agar dalam kehidupan bermasyarakat nantinya, para siswa siap menghadapinya.

Berikut ini contoh Naskah Pidato Manfaat Mencari Ilmu

Assalamualaikum wr. wb. 
Dewan juri yang saya hormati. 
Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada kita semua kenikmatan, Rahmat, dan hidayah-Nya, sehingga kita semua dapat berkumpul tanpa ada halangan suatu apapun. 

Sholawat serta salam Allah senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, yang telah membawa kita kepada jalan yang benar. Semoga kita semua mendapatkan syafa’atnya kelak di yaumil akhir. 
Dalam sebuah syair dikatakan,


“Belajarlah, karena tidak ada seorangpun yang dilahirkan dalam keadaan pandai, manusia yang memiliki predikat tertinggi dan paling sempurna di antara makhluk yang lain, diwajibkan menuntut ilmu, dari mulai dalam buaian sampai liang kubur.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Pemuda-pemudi generasi islam! Mengapa kita wajib menuntut ilmu?” Kita tahu bahwa harta, tingginya jabatan manusia tidaklah sebanding dengan ilmu. Kita para generasi islam adalah satu-satunya pengganti dan penerus para ulama. Jangan sampai kita terpengaruh oleh gemerlapnya dunia yang akan merusak keimanan kita.

Perkembangan teknologi dan percampuran budaya sedemikian rupa, hura-hura, dan narkoba sudah merajalela. Dengan apa kita bisa mengantisipasi semua ini, tidak lain hanyalah dengan kekuatan iman dan taqwa. 

Insya Allah bitaufiqi wairsyadihi wahidayatihi, kita tidak akan terjebak dan terjerat dalam kemungkaran yang membawa kehancuran, asalkan kita selalu berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Al-Hadist. 

Jadi sudah seharusnya muslimin-muslimat untuk mempelajari dan mengkaji Ajaran islam yang sesungguhnya, yakni Al-Qur’an dan Al-Hadist. Dengan jalan mengikuti para ulamatul mutaqobilin washolihin amiin. 

Dewan juri yang saya hormati. 

Demikian pidato dari saya, semoga ada manfaatnya, khususnya untuk diri pribadi, umumnya untuk Pemuda dan pemudi islam. Kiranya cukup sekian bila ada kesalahan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, akhirul kalam, wassalamualaikum wr. wb.

Demikian Naskah Pidato Manfaat Mencari Ilmu, semoga bermanfaat.
More aboutNaskah Pidato Manfaat Mencari Ilmu

Jenis Jenis Media Pembelajaran Menurut Winataputra

Posted by Unknown


Dalam dunia pendidikan, media pembelajaran adalah hal yang sangat penting untuk mewujudkan keberhasilan pembelajaran yang diharapkan. Media pembelajaran sangat beragam bentuk dan jenisnya.

Berikut ini Jenis-Jenis Media Pembelajaran Menurut Winataputra:

Jenis-jenis media pembelajaran menurut Winataputra (2005) meliputi:
  1. Media visual 
  2. Media audio, dan
  3. Media audio-visual.
Ketiga jenis media pembelajaran tersebut harus dipahami oleh para guru. Dari masing-masing jenis media tersebut terdapat beberapa bentuk media yang dapat dikembangkan dalam belajar mengajar. Penggunaan media pembelajaran tergantung pada tujuan pembelajaran, sifat bahan ajar, ketersediaan media, dan kemampuan guru dalam menggunakannya.
Jenis media pembelajaran yang sering dipakai dalam pembelajaran adalah media visual yang meliputi:
  1. gambar
  2. grafis
  3. realia/konkrit, dan
  4. model.
Media konkret adalah segala sesuatu yang nyata dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lebih efektif dan efesien menuju kepada tercapainya tujuan yang diharapkan. 

Mulyani Sumantri, (2004:178) mengemukakan bahwa secara umum media konkret berfungsi sebagai (a) Alat bantu untuk mewujudkan situasi bejar mengajar yang efektif, (b) Bagian integral dari keseluruhan situasi mengajar, (c) Meletakkan dasar-dasar yang konkret dan konsep yang abstrak sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme, (d) Mengembangkan motivasi belajar peserta didik, (e) Mempertinggi mutu belajar mengajar. 

Kelebihan Media dalam Pembelajaran 

Kelebihan penggunaan media dalam pembelajaran terutama media realia/konkret menurut Winataputra (2005) adalah:
  1. dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa; 
  2. dapat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak menjadi realistik; 
  3. banyak tersedia di lingkungan sekitar.
Keuntungan penggunaan media konkret dalam pembelajaran adalah:
  1. membangkitkan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurangi kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya,
  2. meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran,
  3. memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar,
  4. dapat mengambangkan jalan pikiran yang berkelanjutan, dan
  5. menyediakan pengalaman- pengalaman yang tidak mudah di dapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam.
Udin S. Winataputra. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.  (hal: 5.9-5.11)

 Demikian Jenis Jenis Media Pembelajaran Menurut Winataputra, semoga bermanfaat.
More aboutJenis Jenis Media Pembelajaran Menurut Winataputra

Fungsi Negara menurut Miriam Budiardjo

Posted by Unknown

Dalam mata pelajaran pendidikan Kwarganegaraan (PKn) SLTP kelas IX disebutkan beberapa materi tentang negara yang salah satunya adalah fungsi negara.

Berikut ini Fungsi Negara menurut Miriam Budiardjo:

Fungsi Negara menurut Miriam Budiardjo (dalam Priyanto, 2008) adalah bahwa setiap negara, apapun ideologinya, menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yaitu:
  1. Fungsi penertiban (law and order). Untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban atau bertindak sebagai stabilisator.
  2. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran. Untuk  mencapai kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di- perlukan campur tangan dan peran aktif dari negara.
  3. Fungsi Pertahanan, yaitu untuk menjaga kemung- kinan serangan dari luar, sehingga negara harus diperlengkapi dengan alat-alat pertahanan.
  4. Fungsi keadilan, yang dilaksanakan melalui badan- badan pengadilan.
Ke-4 fungsi negara tersebut merupakan fungsi minimum, yang berarti  fungsi negara tersebut bisa berkembang lebih luas sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai negara. Jadi fungsi negara tidak bisa dipisahkan dari tujuan negara karena keduanya saling berkaitan, sehingga para ahli seringkali menggandengkan tujuan dengan fungsi negara.

Bagaimana keterkaitan fungsi negara dengan usaha pembelaan negara? Pada dasarnya fungsi-fungsi negara tersebut berkaitan dengan usaha pembelaan negara. Salah satu fungsi negara yang sangat penting bagi jaminan kelangsungan hidup negara adalah fungsi pertahanan negara. Fungsi pertahanan negara dimaksudkan terutama untuk menjaga dan mempertahankan negara dari segala kemungkinan serangan dari luar. Oleh sebab itu harus diperlengkapi dengan alat-alat pertahanan yaitu TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan perlengkapannya.  TNI terdiri atas TNI-AD, TNI-AU, dan TNI-AL.

A.T Sugeng Priyanto. 2008. Contextual Teaching and Learning Pendidikan Kewarganegaraan 
                    Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas IX Edisi 4. Jakarta: Pusat
                    Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Demikian Fungsi Negara menurut Miriam Budiardjo, semoga bermanfaat
More aboutFungsi Negara menurut Miriam Budiardjo

Pengertian Belajar Adalah

Posted by Unknown

Belajar menurut Gagne (1984) adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (lihat Ratna Wilis Dahar, 1989, hal 11). Dari pengertian belajar tersebut, terdapat 3 ciri utama belajar, yaitu: proses, perubahan perilaku, dan pengalaman (Winataputra, 2005).

1. Proses

Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan (orang yang sedang belajar itu). Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Yang dapat diamati guru adalah masifestasinya, yaitu kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan pada diri siswa tersebut.

2. Perubahan Perilaku

Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. Seseorang yang belajar akan berubah atau bertambah perilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan motorik, atau penguasaan nilai-nilai (sikap).

Menurut para ahli tidak semua perubahan perilaku dapat digolongkan ke dalam hasil belajar. Perubahan perilaku karena kematangan (seorang anak kecil dapat merangkak, duduk, atau berdiri lebih banyak disebebkan oleh kematangan dari pada oleh belajar).

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar adalah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman (interaksi dengan lingkungan), di mana proses mental dan emosionla terjadi.

Perubahan perilaku sebagai hasil belajar dikelompokkan dalam 3 ranah, yaitu: pengetahuan (kognitif), keterampilan motorik ( psikomotorik), dan penguasaan nilai-nilai atau konsep (afektif).

3. Pengalaman

Belajar adalah mengalami, maksudnya belajar terjadi di dalam interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan fisik contohnya buku, alat peraga, dan alam sekitar. Lingkungan sosial contohnya guru, siswa, pustakawan, dan kepala sekolah.

Lingkungan pembelajaran yang baik adalah lingkungan yang merangsang dan menantang siswa belajar. Guru yang mengajar dengan tanpa menggunakan alat peraga, biasanya bagi siswa sekolah dasar, apalagi di kelas-kelas rendah, kurang merangsang siswa belajar lebih giat.

Udin S. Winataputra. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka





Jenis-Jenis Belajar

Jenis-jenis belajar menurut Djamarah (2011) meliputi belajar arti kata, belajar kognitif, belajar menghafal, belajar teoritis, belajar konsep, belajar kaidah, belajar berpikir, belajar keterampilan motorik, dan belajar estetis. 

Jenis-jenis belajar menurut Syah (1996) meliputi belajar abstrak, keterampilan, social, pemecahan masalah, rasional, kebiasaan, apresiasi, dan belajar pengetahuan. 

Jenis-jenis belajar menurut Slameto (2007) meliputi belajar bagian, dengan wawasan, diskriminatif, global/keseluruhan, incidental, instrumental, intersional, laten, mental, produktif, dan belajar verbal.


Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
More aboutPengertian Belajar Adalah

Fungsi dan Tujuan Matematika Bagi Pendidikan

Posted by Unknown on Monday, October 14, 2013

Seperti kita ketahuai, mata pelajaran matematika di sekolah memegang peranan penting bagi siswa untuk kehidupan bermasyarakat nantinya. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari yang namanya matematika.

Berikut ini Fungsi dan Tujuan Matematika Bagi Pendidikan:


Puskur-Dit PTKSD, 2003:2
 
Matematika berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah melalui pola berpikir dan model Matematika sebagai alat komunikasi melalui simbol, tabel, grafik, diagram dalam menjelaskan gagasan.



(Puskur-Dit. PTKSD. (2003) Kurikulum 2004. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.)






Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22, Tahun 2006 tentang Standar Isi (2006:139)

Tujuan Matematika adalah:
  1.  Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah; 
  2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi Matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika; 
  3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 
  4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; 
  5. Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22, 23, 24 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan.)
More aboutFungsi dan Tujuan Matematika Bagi Pendidikan